Namun, ...
rasa yang geliat
di
relung-palung
terdalam
dan
terpanjang
telah bubungkan
kalimat-kalimat ini
dan
hanya untuk di-simak jiwa-mu,
bukan untuk jelita lain yang tak nyala-geliat-kan rasa, seperti kepada dikau ...
Karena,
hanya dikau-lah
yang
gemuruh-kan
resah-gelisah
seluruh
pembuluh darah-ku, ...
Duhai, dikau
Ku-ingin rela-mu redam-kan galau-ku
Harapku gumpal
dan
menggunung
Dikau,
jadi dikau-ku, ...
Duhai dikau,
aku tak bermaksud
lancang,
berkata vulgar
Ijin-kan-lah.
lava-rasa-ku
meleleh lembut, hangat
pelan-pelan
(Kini, terasa berat-nya menahan beban-tekan-harap. Ku-takut meletus dan terburai)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!