Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Duhai Dikau

13 Juni 2022   04:21 Diperbarui: 23 November 2022   21:07 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, ...

rasa yang geliat
di
relung-palung
terdalam
dan
terpanjang
telah bubungkan
kalimat-kalimat ini

dan

hanya untuk di-simak jiwa-mu,
bukan untuk jelita lain yang tak nyala-geliat-kan rasa, seperti kepada dikau ...

Karena,
hanya dikau-lah
yang
gemuruh-kan
resah-gelisah
seluruh
pembuluh darah-ku, ...

Duhai, dikau
Ku-ingin rela-mu redam-kan galau-ku

Harapku gumpal
dan
menggunung


Dikau,
jadi dikau-ku, ...

Duhai dikau,
aku tak bermaksud
lancang,
berkata vulgar

Ijin-kan-lah.
lava-rasa-ku
meleleh lembut, hangat
pelan-pelan

(Kini, terasa berat-nya menahan beban-tekan-harap. Ku-takut meletus dan terburai)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun