Puisi  |  Prasangka Baik
Soetiyastoko
Sang Pencipta,
telah ciptakan alam semesta jagad raya, beserta isinya Termasuk manusia, ...
Bergilir muncul di semesta,
"alam langit",
alam rahim, lahir ke alam bumi,
lalu mati, masuk ke-alam kubur,
dihidupkan lagi di padang masyar
Lalu,
akhirat yang dua tempat,
neraka dan surga
Tak ada detik dan detak waktu di sana
Hanya keabadian
Kita merdeka,
bisa
memilih untuk
percaya atau tidak
Tuhan tidak dirugikan atau diuntung-kan
Apa-pun pilihan manusia
Tetapi
manusia-lah
yang
akan
demikian
dan
firman, petunjuk - perintah-Nya
(Demi keselamatan dan nilmat-mu sendiri)
Beliau akan "selalu meng-iya-kan", setiap yang disangkakan setiap manusia, ...
Demikian kira-kira firman-Nya
Maka berprasangka baik-lah terhadap nasib diri, ...
Seraya selalu panjatkan doa selain gigih, ikhtiar, ...
Mudah bagi Allah, mewujudkan sangkaan diri manusia, ...
Jangan ragu, tapi
yakin-lah,
seyakin-yakin-nya,
yakin
Allah akan kabulkan
setiap pinta-permohonan
Tentang, kapan-waktu-nya
dikabulkan, ...
Hanya Beliau-lah
yang
berkehendak
"Jadi dan jadilah" itu kuasa-Nya
Tentu saja, hanya-bila,
kita yakin, ....
Tidak meragukan Kuasa-Nya
Aamiin, ....
(Mari, kita saling mengingatkan dan saling mendoa-kan)
Amat-lah janggal
dan
aneh
jika seorang jiwa
berdoa
dan
ikhtiar,
namun meragukan itikad dan kemampuan
dari
Sang Maha
Pengabul doa,
Sang Pengijabah ikhtiar.
***
Pagedangan, Kamis 9 Juni 2022
#esteka@salingmengingatkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H