Edukasi  |  Skripsi
Soetiyastoko
"Untuk ukuran seorang mahasiswa S1 , aku tidak bisa menolak sebutan sudah tua.
Padahal aku pernah dibangga-banggakan Ayah dan Bunda, ... Bayangkan, disaat usiaku 4 tahun+ empat bulan, sudah kelas satu SD.
Hingga SMA tak hanya sekedar naik kelas, selalu juara. Kecuali saat Bunda bolak-balik ke Beru - Blitar, mengurus Eyang-ku sakit. Ketika itu aku beda, kurang belajar.
Saat menerima raport, aku berteriak: "Hore, hore, rangking aku 10 !" Sesuatu yang luar biasa menurutku. Kawan-kawan sekelas, menyangka aku bercanda-bergurau. Biasanya selalu nomer satu.
***
Sekarang kawan-kawanku sudah banyak yang menikah punya anak dan bekerja.
Sejak 2 tahun yang lalu aku memolak diadakan acara -yang- dulu-dulunya selalu meriah dihadiri orang-orang yang kukenal atau mengenal-ku. Pesta ulang tahun.
Ayah-bunda tak pernah lupa, di hari jadiku, membuat sesuatu yang berbeda. Dekorasi, indah yang mereka buat sendiri.
Lusa, aku genap 26 tahun, aku tak pernah merasa tertekan. Seperti yang kualami beberapa bulan belakangan ini. Aku merasa tidak nyaman bila ditanya, "Skripsi-nya, sudah sampai mana ?" atau, "Kapan akan lulus ?" .