SosBud | Peradaban Baru 2000-an
Soetiyastoko
Kami, memang beda
jangan bandingkan dengan pola
rumah tangga 50 tahun lalu
Ini era upah minimum regional,
pendidikan, bukan dasar penetapan upah
di
lingkungan kerja swasta
Jangan bilang ini keblinger, tapi kenyataan hari ini
Penyapu lantai kantor, tentu ahli juga membuang sampah
Tidak berceceran dan cepat kerjanya
Penerima tamu sekaligus harus lihai senyum dan menyapa,
hingga terasa di ujung telepon,
Dia wajib piawai bahasa inggris
Penjaga kantor, badan harus kekar, cekatan menangkap orang
Dituntut mampu administrasi ringan, serta juru bicara santun tingkat pertama
Pak sopir kantor, tentu yang mahir menjalankan mobil,
kini
juga dituntut mahir bela diri selain montir tingkat pertama,
Wajib mampu mengamankan penumpang dan barang yang diantarkan
Semua wajib bisa komputer, untuk membaca perintah dan mengisi laporan
Ini memang gila, tapi inilah jaman kami
Awal kerja, semua digaji standar UMR
Tak pandang ijazah universitas ataupun kursus bela diri,
penerbit SIM -
surat ijin mengemudi dan ktp
(Bahkan tak jarang dosen, S2 dibayar sama dengan mereka, sebatas UMR saja.
Memang keterlaluan, tapi fakta-nya ada)
Jadi mandor atau disebut supervisor, dibayar lebih tinggi 30 sampai 45 persen
Peradaban baru,
tak perlu
membuat kami pilu
Ini jaman biru,
persis memar terantuk pintu
Sama, tempat tidur-mu
tanpa kelambu
Termasuk nyamuk yang merdeka, menghisap darah merah-mu
Pasangan-pasangan baru,
individu
yang saling bantu
Mencuci baju,
membuka pintu,
menggoreng tahu
Bekerja pun begitu
Demonstrasi menuntut gaji baru,
meski tak digugu,
Agenda setiap tahun baru
Pesan motivator-mu,
pacu
prestasi capailah hal baru
Jika gaji-mu
tak ingin tetap sejumlah itu
Bangun, karir-mu
naikan kinerja-mu
dapat-kan jabatan baru
Cara-nya hanya itu
Untuk naikan angka di dompet-mu
(Suami-istri di rumah saling-bantu. Begitupun perihal mencari nafkah.
Tak ada lagi penugasan berdasarkan gender, kecuali hamil dan alirkan ASI ke mulut anak-mu)
Ganti popok, cuci baju
bukan hanya tugas ibu
Mandikan anak dan menyapu
suami harus mampu
Kerjasama, saling bantu
Tanpa perlu
debat tak bermutu, begina-beginu,
suatu
peradaban baru
Kini rumah tangga itu,
proyek saling bantu !
***
Pagedangan, Senin tanggal enam bulan enam, tahun dua ribu dua puluh dua. Nenek-Kakek, petugas penitipan cucu, agar tetap lincah dan aktif, segar-bugar. Aamiin Yaa Allah, ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H