Puisi  |  Munafiq Dungu
Soetiyastoko
Klise, klise, klise, ...
sudah ribuan kali dicetak dan disebarkan
Sebuah pola yang ditiru poster-poster kampanye lima-tahunan
Tak beda, kalimat nasehat lembut dan indah ini :
"Jadikan pertemuan rutin-mu
dengan
Nya
dan
hati sabar
sebagai penolong diri"
(aku tak pernah menyanggah kebenaran firman-Nya, aku amat percaya)
Kudengar kalimat itu
entah
sudah berapa ribu kali
entah dari berapa ratus mulut
dan
mimbar
Namun getaran
tawaran nikmat duniawi
selalu saja
tebarkan debu-debu
pelicin lupa
ketika dengus
dipuncak lelah
mendaki gairah
tertunaikan
Jangan bilang
aku wakil-mu dikursi empuk ini,
bukankah suara kalian-kalian
untuk-ku
tidak gratis.
Lewat para begundal
yang
dibayar,
sudah kubeli tunai,
sehari sebelum kalian tusuk
gambar-ku
di kertas itu.
Ingat !
Jangan mimpi,
aku bukan wakil-kalian !