Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Duhai Dikau

22 Mei 2022   06:05 Diperbarui: 22 Mei 2022   06:38 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi  |  Duhai Dikau

Merekah bunga pagi
Elokan halaman rumah
Mekar indah berseri
Enggan menjamu sedih
Kemarau panjang bougenvil senyum
Menyapa gersang tanah retak
Untai-kan rasa syukur

Sejumlah burung
Erami telurnya
Menyongsong generasi
Pertanda kehidupan bergulir
Indahnya kasih sayang
Tak beda diantara kita

Enggan berjauhan
Nyanyikan mesra kelembutan
Arum semerbakan rasa
Kuasa Tuhan yang lekat-kan

Duhai Dikau, pinta kujulur
Ingin-ku Kau kabul
Engkau sumber segala-nya
Nikmat pahala keabadian
Termasuk siksa tak berkesudahan
Ombak segala rasa
Tanpa ijin-mu, tak akan ada.

***

Pagedangan, Jumat 22 April 2022, jelang ashar, hening gelap berawan pekat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun