Puisi  |  Apakah Ini Keliru ?
Bagaimana aku bisa tega
biarkan bayanganmu
yang
singgah
Dia
sudah berjuang merias diri
mematut-patut demi mata-ku
bayangan-mu tersenyum
Dia gunakan senyum-mu
untuk buat-ku tertegun
dan
terkesiap-debarkan gelisah
Jalan bercabang telah pisahkan kita,
jarak menjadi gugusan kangen
Waktu melambai-lambai, isyaratkan harapan yang tak sampai
Apakah ini keliru ?
Tapi, bukankah Sang Pemilik Cinta yang anugerahkan rasa ini dibenak hingga relung jiwa-ku
Adakah dikau, juga dapatkan yang sama dengan punya-ku ?
Musim hujan belum berlalu, Â jejak harapan, kasat mata
belum terhapus
Dua telapak tanganku
menadah pada-Nya, pintakan
dikau selalu dibahagiakan, bersamanya
Bayangan-mu yang tersenyum
Kubungkus kertas kado indah,
bergambar ranum buah mangga.
(kusimpan baik-baik, diantara lipatan buku harian tempatku mencatat saat-saat indah dengan-mu, hingga berpisah. Ku-kira bayang-mu perlu istirahat, dari lelah tersenyum dan bertahun menguntit-ku)
***
Pagedangan, awal sabtu 19 februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H