Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dahi-ku Dikecup Ibu

13 Februari 2022   02:30 Diperbarui: 13 Februari 2022   06:11 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tutup gelas itu dibukanya
dan
kureguk hangatnya
kasih ibu

"Dia, sudah siapkan jodoh-cinta
setara dengan-mu, perbaik dirimu jika ingin-mu adalah yang terbaik"

Kucium tangannya
dipeluknya aku
dan
dahiku, dikecup ibu

"Kau boleh kecewa dan bersedih, tapi jangan lama-lama. Agar jodoh-mu tak menjauh"

Dilepasnya aku
dipintu pagar
sampai aku belok kanan
dan
senyum ibu
tak kulihat lagi

(Mungkin beliau masih termanggu disitu, doa-kan aku)

***

BPA-BSD, Tangerang, kabut mulai turun di sebuah kota besar tapi masih kabupaten, minggu 13 februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun