Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nelson Mandela - Soekarno

9 Januari 2022   01:19 Diperbarui: 9 Januari 2022   01:22 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nelson Mandela - Soekarno

Soetiyastoko

Mainlah dengan hatimu
Bincanglah dengan Tuhanmu
ketika jeruji besi
adalah bui-mu

Bukankah Gandhi mengalami,
juga Nelson Mandela
Aung San Suu Kyi, Diponegoro

Bahkan Soekarno mengalami
berkali-kali
Tahanan politik
bukanlah kriminal

Kalian juga ingat Soekarno
adalah tahanan rumah
hingga wafat
atas perintah Soeharto

Rakyat menerka-terka
alasannya,
demi stabilitas dan kesatuan
bangsa, konon begitu

Jika upah katamu kecil
persis seperti bui, sempit !
Mainlah dengan hati-mu
candailah Tuhan-mu

(Dengan pilinan do'a yang hikmat dan keyakinan, pasti deritamu pergi. Tak mem-bui)

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun