Soetiyastoko
Beruntung
tak ada yang tawarkan
berteduh
atau
pinjamkan payung.
Ini
selinap rahasia
aku suka berjalan berhujan-hujan,
saat siang meredup dan tiada orang
berkesempatan saksikan
derai air mata dipelupukku.
(Biarlah hanya Tuhan saja yang tahu dan menolongku. KepadaNya saja, aku  berharap)
Tetesan hujan masih tersisa, senandungkan nada biru yang semakin lamat-lamat, pada kaleng tengkurap dan seng yang rebah dibelai angin.
terasa begitu berat
gotong dompetku
yang
hanya
berisi KTP seumur hidup
dan
istri dan anakku dalam potret.
BPA, Minggu dinihari, 28 November 2020
Selimut belum dibentang, ketika sarung sudah dililit.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!