Mohon tunggu...
Soer Kanie
Soer Kanie Mohon Tunggu... Administrasi - Tim ahli DPRD

aktivis :partai, LSM , ormas

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia dan Penerimaan Siswa Baru 2018

20 Juni 2018   10:35 Diperbarui: 20 Juni 2018   12:07 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti contoh diatas ibarat pemain bola kapten tim/kepala sekolah , Pelatih (coach) Dikdasmen serta Pemain Bola adalah Guru mampu melakukan koordinasi dan kerjasama dalam memimpin sebuah pertandingan guna meraih hasil yang maksimal dalam memenangkan pertarungan dan persaingan menghadapi lawan ( sekolah lain).

Kepala sekolah (sang kapten) harus melakukan strategi yang jitu dengan gocekan, penetrasi dan akselerasi sehingga mampu merubah Mindset peserta didik dan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah kita, sehingga Goal yang dicapai akan sesuai dengan harapan yang diinginkan sang pelatih (Dikdasmen) demi memajukan sekolah.

Penerimaan siswa Baru selain strategi juga harus dibangun Trust ( kepercayaan ) kepada peserta Didik dan Orang Tua sebab zaman Milenial ini  banyak tuntutan peserta didik dan mereka kritis menanyakan kondisi sekolah yang ada, seperti wifi24 jam, sarana olahraga, Ektra-kulikuler, serta  tambahan Ilmu agama, Bahasa Inggris, dan laboratorium yang semua sarana dan prasarana sekolah ini dikemas dan ditampilkan sedemikian rupa guna menggaet peserta didik dan orang tua sehingga mereka percaya dengan lembaga pendidikan yang kita kelola .

Kepala sekolah (sang kapten ) mampu menggerakkan guru-guru serta stockholder sekolah untuk melakukan tugas dan fungsi guna melakukan kerja maksimal demi tercapainya target yang diinginkan, sering sekali kita temui di lapangan bahwa penerimaan siswa baru tidak dilakukan dengan serius, dimana si penerima siswa baru (Panitia ) tidak ada di tempat sehingga terkadang calon siswa baru dan orang tua merasa kecewa dengan layanan sekolah  ini kadang membuat calon siswa merasa tidak dihargai dan mereka cukup hanya datang sekali aja ketempat sekolah tersebut.

Hal-hal  kecil ini hendaknya bisa diperbaiki guna meningkatkan kenyamanan kepada calon peserta didik dan orang tua di dalam  penerimaan siswa baru tahun 2018 menurut Philip Kotler " pelayanan adalah sebuah tindakan yang ditawarkan kepada pihak lain tidak berwujud dan kepemilikan kepada orang lain" artinya bahwa pelayanan adalah perilaku produsen untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehingga menjadi daya tarik bagi sebuah produk ( sekolah ). 

"Hasil yang luar biasa tidak bisa dikerjakan dengan kerja yang biasa-biasa "

Semoga Sekolah Muhammadiyah mampu bersaing dan berdaya saing guna memenangkan pertarungan dalam penerimaan siswa baru di tahun 2018 , dan semua ini harus kita iringin dengan doa agar kerja keras yang kita lakukan menjadi berkah di kemudian hari 

Soerkani,SE
Ketua Majelis Dikdasmen Langkat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun