Lebih tegas lagi Bung Moko menerangkan bahwa politik kita adalah politik dagang sehingga kita pasti akan belajar berdagang dengan adanya kebijakan yang lebih menguntungkan importir. Kita sudah merdeka secara politik, tetapa kita belum berdaulat. Kita merdeka secara administratif saja. Okelah kalau produk teknologi semacam hp atau laptop kita impor, karena kita belum bisa memporduksi, tetapi kalau bahan pangan kita harus impor, berarti ada kesalahan pada kebijakan politik kita.Â
"Kalau misal kita melihat pedagang ketela akan membuat kaya, pasti semua orang akan berdagang ketela, dan semua orang pasti akan suka dengan ketela. Tetapi diversifikasi pangan itu perlu. Tidak terlalu didukung oleh pemerintah dan tidak laku. Misal contoh bakpia dari ketela ungu laku, pasti akan menjadi ramai diproduksi oleh petani. Bentuk makanan lokal sebagai bentuk perlawanan makanan luar negeri. Kalau ditawarkan kelas elit, pasti akan laku di pasaran. Tinggal cerdas-cerdas mengkampanyekan diversifikasi pangan. Perlu adanya tim kreatif agar diversifikasi pangan berhasil sehingga bisa melawan yang namanya impor beras." kata Bung Moko diakhir kajian Trending Ketahanan Nasional bidang Pangan, Ekonomi, dan Kesehatan.Â