Mohon tunggu...
Surya Rianto
Surya Rianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, dan Anime

Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, Penggemar Anime dan Dorama Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perusahaan Rokok vs Restoran Cepat Saji, Siapa yang Paling Ramah Manusia?

12 Desember 2020   17:05 Diperbarui: 12 Desember 2020   17:07 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau dampak negatif udah pada tau pasti, yakni asap rokok membahayakan manusia yang ada di sekitar perokok, termasuk perokok itu sendiri. Lalu, asapnya juga mencemari udara segar. 

Di sisi lain, restoran cepat saji juga memberikan dampak negatif kepada manusia. Dari sisi lingkungan, limbah restoran makanan cepat saji ini bisa merusak lingkungan. Limbah itu termasuk bekas minyak goreng sampai sampah plastiknya. 

Selain itu, kehadiran restoran cepat saji juga memicu penambahan lahan untuk peternakan. Akhirnya,  akan ada pembukaan lahan peternakan sehingga bisa meningkatkan jumlah gas rumah kaca di bumi. Hasilnya bakal mempercepat perubahan iklim. 

Lalu, restoran cepat saji juga memberikan dampak negatif bagi kesehatan manusia seperti obesitas. 

Namun, Rokok dan Restoran Cepat Saji Mau Berubah Kok

Kini, mereka juga berbenah untuk meredam stigma negatif yang melekat di bisnisnya. Seperti, perusahaan rokok Sampoerna sempat mewacanakan untuk menjual produk rokok tanpa asap. Lalu, KFC juga mendirikan cabang KFC Naughty by Nature yang memiliki konsep ramah lingkungan. Kini, semua restoran cepat saji juga mengurangi penggunaan plastik. 

Dengan begitu, apakah mereka akan menjadi ramah lingkungan dan tidak membahayakan manusia? tentu saja tidak. Semua yang dilakukannya adalah untuk meredam stigma negatif demi menjaga pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan ke depannya. 

Nah, apakah mereka bisa mempertahankan laju pendapatan yang berkelanjutan ke depannya? itu semua tergantung kamu semua, masih rajin konsumsi atau enggak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun