KKN di Desa Penari sempat menjadi viral sepanjang Agustus sampai September 2019. Ujungnya, kisah yang berasal dari thread Simpleman itu sudah menjadi novel yang dijajakan di toko buku. Bahkan, kisah KKN di Desa Penari juga bakal diangkat menjadi film.Â
Mengutip dari Suryarianto.id, strategi memanfaatkan viral media sosial untuk pemasaran buku konvensional sudah dibahas dalam dorama Jepang berjudul The King of Novel.Â
Jadi, kisah dorama itu mengisahkan selamatnya divisi sastra sebuah perusahaan penerbitan buku karena karya novelis muda yang viral di sebuah platform media daring.Â
Kolaborasi antara penerbit konvensional dengan perusahaan rintisan daring itu hampir mirip dengan viralnya KKN di Desa Penari sejak Agustus 2019 silam. Lalu, kenapa sih thread horor KKN di Desa Penari yang dikicaukan Simpleman ini bisa viral?
Sebenarnya, Simpleman sudah sering membuat thread cerita horor, tetapi belum ada yang seviral KKN di Desa Penari. Adapun, kisah horor misteri KKN di Desa Penari bisa viral karena ada unsur kedekatan atau proximity dengan mayoritas pengguna media sosial.Â
KKN atau kuliah kerja nyata adalah salah satu mata kuliah di kampus yang harus dijalani. Mahasiswa ada yang semangat karena bakal berada di sebuah daerah terpencil untuk membangun daerah itu sesuai dengan kemampuan akademik yang dimiliki. Ada juga yang merasa buang-buang waktu karena menganggap bakal menganggu warga lokal.Â
Lalu, aktivitas KKN yang berada di daerah terpencil pun memancing banyak cerita-cerita dari horor dari warga sekitar. Nah, kehadiran thread KKN di Desa Penari ini telah membangkitkan nostalgia para eks mahasiswa yang kini berada di generasi milenial. KKN di Desa Penari pun bisa menjadi bahan obrolan untuk meyapa teman-teman KKN dulu dan mengingat masa lalu.Â
Di sisi lain, mahasiswa yang masih kuliah dan sedang menjalani KKN pun pastinya penasaran dengan kisah KKN di Desa Penari. Mereka  berekspektasi kalau kejadian KKN di Desa Penari bisa mirip dengan yang mereka alami. Jika belum KKN, mahasiswa itu jadi mengimajinasikan bagaimana nasibnya jika KKN nanti.
Semua bumbu kedekatan itu diperkuat oleh Simpleman oleh cerita dengan dua sudut pandang. Dua sudut pandang itu saling menjawab fakta-fakta satu sama lain. Imajinasi pembacanya pun semakin liar.Â
Bisa dibilang Simpleman sukses membuat warganet berimajinasi sampai ada yang bikin sudut pandang lainnya berbekal dari dua sudut pandang tersebut. Ada yang bikin dari sudut pandang malaikat Raqib dan Atid, pohon, sampai ular.Â
Hasilnya, topik KKN di Desa Penari bergulir bak bola salju yang makin menggulung besar. Sayangnya, ada kesalahan dari Simpleman yang awalnya mengaku tidak ingin membukukan atau sebagainya dengan alasan tidak enak dengan karakter dalam cerita tersebut.Â
Entah itu disengaja atau enggak, tetapi itu telah merusak imajinasi beberapa warganet yang masih yakin kalau KKN di Desa Penari adalah kisah nyata.Â
Sebenarnya, saya pun melihat agresivitas Bukune, selaku penerbit, juga cukup kencang ketika KKN di Desa Penari viral. Bahkan, Raditya Dika, yang konon punya hubungan erat dengan Bukune ikut membuat video di Youtube untuk membuat viral hal tersebut.Â
Bahkan, Bukune sempat menawarkan dua gambar muka buku KKN di Desa Penari lewat Instagram, tetapi warganet tidak menyukai muka buku tersebut.Â
Kedua muka buku yang ditawarkan memang bak novel atau komik lokal lawas dengan racikan desain gambar dua dimensi berbau Nyo Roro Kidul.Â
Saya pun penasaran, apakah novel KKN di Desa Penari bisa laku keras dengan strategi seperti itu? liat di media sosial ada yang bilang buku itu menjadi The Best urutan ke-2 di salah satu Gramedia. Jika benar, mungkin saja para penerbit buku bisa melakukan hal serupa untuk menghadapi periode senja kala saat ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI