Indonesia menurunkan empat wakil yakni, Bobby Setiabudi unggulan ke-8, SYabda Perkasa Belawa unggulan ke-3, Yonathan Ramlie unggulan ke-7, dan Christian Adinata unggulan ke-2. Semuanya kandas oleh pemain nonunggulan.
Bahkan, Adinata yang merupakan unggulan ke-2 sudah kandas sejak babak kedua.
Untuk tunggal putri, Indonesia juga diwakilkan oleh 4 calon. Dari keempat calon, hanya Putri Kusuma Wardani yang mampu tembus hingga perempat final.
Sayangnya, di perempat final dia dikalahkan tunggal Thailand Benyapa Aimsaard 8-21, 13-21.
Adapun, untuk ganda campuran, Indonesia berpotensi membawa gelar setelah Leo Rolly/Indah Cahya melaju ke final. Di babak puncak, mereka akan berhadapan dengan wakil China Feng Yan Zhe/Lin Fang Ling.
Nah, di ganda putra, Indonesia juga berpotensi membawa satu gelar setelah Leo Rolly/Daniel Marthin melaju ke final. Di babak puncak, mereka akan berhadapan dengan Di Zi Jian/Wang Chang yang merupakan unggulan pertama di turnamen ini.
Di ganda putri, Indonesia pun sudah dipastikan tanpa gelar setelah wakilnya kandas di babak kedua.
Dari cerita jaya di junior, keok di senior ini, ada pertanyaan yang menggelitik dari teman gue, Ijul. Dia bertanya, lebih baik berprestasi di junior, tetapi keok di senior, atau berprestasi di senior, tanpa pernah muncul di junior?
Kalau menurut kalian lebih baik yang mana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H