Mohon tunggu...
Surya Rianto
Surya Rianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, dan Anime

Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, Penggemar Anime dan Dorama Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Menakar Peluang Indonesia di Piala Sudirman 2019

12 Mei 2019   13:26 Diperbarui: 12 Mei 2019   13:29 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arthur Jones pun langsung membahas gagasan itu dalam pertemuan dewan IBF pada 1986. Dua tahun berselang, IBF pun memutuskan bakal mengadakan kejuaraan beregu campuran dunia dan menerima tawaran Indonesia untuk membuat pialanya.

Berhubung agenda pertandingan internasional sudah sangat ketat, kejuaraan beregu campuran itu akan digelar bersamaan dengan kejuaraan dunia dalam dua tahun sekali.

*Gengsi Piala Sudirman Cup*

Piala Sudirman Cup terbuat dari lapisan emas dan perak dengan kadar 22 karat. Piala itu memiliki tinggi 80 cm dan berdiri di atas papan berbentuk segi delapan yang terbuat dari kayu jati terbaik.

Bentuk cawan piala Sudirman Cup berbentuk kok, sedangkan pegangannya berbentuk benang sari yang melambangkan benih bulu tangkis.

Perusahaan di Bandung Masterix yang menjadi pembuat Piala Sudirman tersebut. Konon, biaya pembuatan piala itu senilai 15.000 dolar AS [nilai saat itu].

Gelaran Sudirman Cup pertama dilaksanakan di Indonesia pada 24 Mei 1989 sampai 29 Mei 1989. Ada 28 tim perseta yang bersaing memperebutkan piala senilai US$15.000 tersebut.

*Peluang Indonesia di Sudirman Cup 2019*

Pada gelaran Piala Sudirman 2019, Indonesia berada di grup 1 B bersama Denmark dan Inggris. Melihat persaingan itu, Indonesia berpeluang besar untuk lolos ke babak gugur.

Pasalnya, komposisi tim Denmark tengah tidak merata. Otomatis hanya sektor tunggal putra yang bisa diandalkan Denmark untuk meraih poin melawan Indonesia.

Adapun, sektor ganda putra Denmark belum menemukan pengganti sepadan Mathias Boe/Carsten Mogensen. Lalu, sektor ganda putri dan campuran juga tidak memiliki taji setelah Christina Pedersen dan Kamilla Rytter pensiun.

Lalu, Inggris pun hanya memiliki kekuatan besar dari sisi ganda campuran. Inggris memiliki pasangan ganda campuran peringkat ke-9 dan 10 dunia  yakni, Chris Adcock/Gabrielle Adcock dan Marcus Ellis/Lauren Smith.

Namun, Indonesia juga harus berhati-hati dengan sektor tunggal putranya yakni, Rajiv Ouseph. Pemain tunggal itu memiliki daya juang tinggi dan permainan yang ulet,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun