Mohon tunggu...
Ade'Yukie Soentanie
Ade'Yukie Soentanie Mohon Tunggu... pengarang -

pengarang novel Jalan Takdir, Nol Ketemu Satu. aktivis Himpunan mahasiswa Islam (HmI). kontak: 082193429719 email: Soentanie@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Beasiswa Miskin untuk Siapa?

24 November 2015   22:18 Diperbarui: 24 November 2015   23:15 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka yang sekolah, mengambil semua hak-hak orang miskin. Jadi jangan salahkan mereka, kalau mereka setiap hari masih mengotori perempatan-perempatan lampu merah dengan meminta-minta. Kalau tiba malam hari, mereka beristirahat di pinggir-pinggir jalan. Kita jangan salahkan mereka. Bagaimana mereka bisa mendapatakan atau merampas hak-hak orang miskin itu? Mereka memanupulasi data diri mereka, dengan memiskinkan keluarga mereka. Mereka terlalu pandai menghitung sehingga membuat mereka terbiasa mengurang-ngurangi pendapatan orang tua mereka biar dapat beasiswa miskin. Memang benar apa yang selama ini sering mampir di telinga saya. Bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin pandai seseorang itu menipu untuk kepentingan individu.

Lanjut... Ada teman saya, dia mengajukan beasiswa mikin ke sekolahnya. Dan saya mencoba menasehatinya, tujuan saya ingin mencegahnya biar dia tidak jadi mengajukan beasiswa miskin ke sekolah. Tapi apa yang dia katakan dengan saya waktu itu, Jangan Sok Suci. Saya hanya bisa tertawa dan tersenyum manis. Kemudian esok harinya dia jadi mengajukan beasiswa miskin ke sekolah. Syarat-syarat untuk mendapatkan beasiswa miskin sudah lengkap dan dia tinggal mengajukannya saja ke sekolah. Waktu itu saya dimintanya untuk menemani, tetapi saya menolak. Dia merasa tersinggung, tapi mau bagaimana lagi. Setiap orang yang berani hidup harus memiliki komitmen.

Tunggu beberapa bulan kemudian, beasiswa miskin keluar. Wakil kepala sekolah masuk ke kelas memberitahu bahwa siapa saja yang berhak mendapatkan beasiswa miskin. Teman saya ini namanya ada dalam daftar nama yang berhak mendapatkan beasiswa miskin. Saya panas, emosi menjadi-jadi. Tapi saya mencoba untuk tenang. Dan nama-nama yang disebut itu rata-rata sering jajan di kantin, setiap minggu ganti-ganti sepatu dan tas, bahkan yang lebih parahnya lagi. Yang pulang pergi sekolah naik motor pribadi. Ini kan perlu di luruskan beasiswa miskinnya. Sebab yang mendapatkan beasiswa miskin adalah orang-orang yang cukup mampuh. Wallahua’lam.    

01 November 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun