SEMBILAN belas juta manusia bergerak melalui angkutan darat, laut dan udara pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2017. Alhamdulillah, secara umum agenda rutin tahunan tersebut berjalan lancar. Salah satu tolak ukur sekaligus sebagai perbandingannya berkaca pada penyelenggaraan mudik dan arus balik tahun lalu. Â
Sejak awal, Presiden Joko Widodo menginstruksikan instansi pemerintah secara terintegrasi menangani arus mudik lebaran. Egosektoral masing-masing instansi harus dikesampingkan demi kelancaran transportasi masyarakat menyambung tali silaturahmi ke sanak saudara di kampung halaman.
Instruksi ditekankan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Polri, TNI, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Kementerian ESDM, Kementerian BUMN dan stakeholder terkait. Kata Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Kamis (23/6).
Menhub Budi Karya Sumadi selaku koordinator penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2017 mengakui kelancaran mudik 2017 berkat perencanaan dan persiapan lintas sektoral yang lebih matang dari tahun sebelumnya. Filosofi yang disampaikan Presiden diterapkan dan didukung seluruh mitra kerja.
Di internal Kemenhub, Budi Karya meminta seluruh jajaran dan jajaran BUMN sektor transprtasi tidak cuti sampai selesainya penyelenggaraan mudik yang berlangsung 15 Juni 2017 (H-10) hingga 11 Juli 2017 (H+15).
Identifikasi permasalahan mudik juga telah dilakukan lebih awal. Ada tiga garis besar yang menjadi perhatian; kesiapan sarana transportasi, kesiapan prasarana transportasi dan perilaku berkendara, baik pengemudi angkutan umum maupun pengemudi kendaraan pribadi.
Tahun ini, kapasitas angkutan umum dari bus, kereta api, kapal laut hingga pesawat ditingkatkan agar dapat menampung jumlah penumpang/pemudik. Kemudian faktor kelaikan angkutan umum dengan dilakukannya pengecekan kelaikan atau ramp chek seluruh moda transportasi yang disiapkan beroperasi pada masa Angkutan Lebaran 2017.
Bukan sekedar perintah ke anak buahnya, Budi Karya turut turun langsung. Masih hangat dalam ingatan bagaimana Menhub masuk ke kolong bus untuk mengecek kelaikan bus di Terminal Indihiang, Tasikmalaya, Jawa Barat. Hasilnya mencengangkan, ia mendapati sendiri bagaimana suspensi per daun salah satu bus hanya diikat karet.
Kondisi yang sangat membahayakan bagi penumpang karena fungsi pengereman bus tidak laik. Menhub kembali mengingatkan agar Perusahaan otobus (PO) membenahi seluruh armadanya, jika tidak pihaknya akan menjatuhkan sanksi tegas berupa pencabutan ijin operasi.
Masyarakat diimbau senantiasa memperhatikan stiker uji kelayakan yang ditempel pada kaca depan bagian bus. Bila tidak ada stiker tersebut, Kemenhub memastikan bus tersebut tidak lulus ramp check alias tidak laik jalan.
Menhub juga mengecek persiapan mudik di pelabuhan. Ia menyaksikan langsung KM Laborar rute Balikpapan-Surabaya di Pelabuhan Balikpapan untuk memastikan terpenuhinya aspek keselamatan dan pelayanan. Dari jumlah life jacket sesuai jumlah penumpang hingga berfungsinya sekoci dengan baik.
Ruang tunggu tambahan bagi penumpang agar disiapkan mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang. Penambahan bisa dilakukan dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat. Mengenai faktor keselamatan, dalam inspeksinya ke Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Tanjung Perak, Budi Karya minta operator mengintensifkan koordinasi dengan TNI-Polri.
Pihak penyelenggara pelabuhan harus memprioritaskan faktor keselamatan penumpang. Masyarakat yang masuk pelabuhan ditekankan adalah mereka yang berhak atau menjadi penumpang. Penting pula kendaraan yang diangkut kapal dilakukan pengikatan agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan.
Untuk transportasi udara, Menhub memantau kesiapan angkutan mudik di Bandara Soekarno-Hatta, Sultan Hasanuddin, Halim Perdanakusuma dan Bandara Juanda. Pada sektor transportasi udara ini, pihaknya meminta operator Bandara Ahmad Yani, Adisutjipto dan I Gusti Ngurai Rai beroperasi 24 jam selama musim mudik 2017.
Hal tersebut dilakukan supaya ada tambahan jadwal dan menghindari pembatalan dan atau penundaan penerbangan. Budi juga memerintahkan bawahannya untuk melakukan ramp check di seluruh pesawat yang akan dipakai selama musim mudik. Dua bulan jelang arus mudik, disampaikan pihaknya telah memeriksa lebih dari 400 pesawat.
Di Stasiun Senen, inspeksi dilakukan dengan mengecek mesin tiket yang digunakan untuk mencetak ticket boarding. Sambil menyapa penumpang mengenai pelayanan mudik di stasiun tersebut, Menhub memeriksa situasi dalam kereta Kertajaya tujuan Pasar Turu, Surabaya.
Toilet stasiun menjadi perhatian Menhub, selain antrian calon penumpang di loket tiket Stasiun Kereta Api Tasikmalaya. Menurutnya, kebersihan toilet merupakan cerminan dari kinerja pimpinan stasiun.
Kebersihan disebutkan Budi Karya sebagai bagian yang tidak terpisahkan kinerja seorang pimpinan. Apabila pimpinannya senantiasa memperhatikan hal-hal kecil, termasuk toilet, hal tersebut secara langsung mencerminkan bahwa orang tersebut mempunyai kinerja baik karena memperhatikan wilayah kerjanya secara detil.
Semoga tekad Menhub Budi Karya Sumadi memenuhi harapan masyarakat yang mendambakan kinerja sektor transportasi terus meningkat. Bagaimanapun, mengutip pernyataannya dalam serah terima jabatan saat menggantikan Ignatius Jonan, ekspektasi masyarakat sangat tinggi di sektor transportasi. Ia bertekad membawa perubahan yang lebih baik dengan berlari lebih cepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H