Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai utama pengusung capres Ganjar Pranowo sudah mengungkapkan ke publik bahwa mereka telah mengantongi sepuluh nama tokoh potensial untuk menjadi calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pernyataan PDI-P tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Puan Maharani saat menggelar jumpa pers di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Selasa (6/6/2023) awal bulan yang lalu.
Dari sepuluh nama tokoh bakal Cawapres pendamping Ganjar tersebut Puan baru menyebutkan enam nama tokoh diantaranya yakni Menkopolhukam Mahfud MD, Ketua PSSI yang juga Menteri BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Angus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Sedangkan empat nama bacawapres sisanya masih menjadi rahasia internal PDIP.
Banyak pengamat menduga, termasuk juga penulis, empat nama bacawapres pendamping Ganjar yang belum disebut oleh PDI-P berkemungkinan besar adalah para tokoh-tokoh senior yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU).
Hal tersebut berdasarkan fakta pengalaman sejarah beberapa kali pilpres yang telah diikuti oleh PDI-P dimana PDI-P seringkali menggandeng tokoh-tokoh senior NU untuk menjadi wakil presiden mereka.
Tokoh-tokoh senior NU yang dinilai punya peluang masuk bursa cawapres Ganjar diantaranya yakni Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftakhul Akhyar, mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj, imam besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar, hingga Wakil Presiden RI saat ini Ma'ruf Amin.
Sejarah Singkat Capres-Cawapres PDI-P pada Ajang Pilpres di Indonesia
Sebagaimana diketahui sejak pilpres secara langsung resmi dilaksanakan di Indonesia yakni mulai pilpres di tahun 2004, Indonesia telah melaksanakan empat kali pilpres hingga saat ini yaitu pilpres 2004, 2009, 2014 dan 2019.
Dalam empat kali edisi pilpres secara langsung yang telah dilaksanakan di Indonesia tersebut PDI-P tercatat selalu mengikuti ajang pilpres dengan mengajukan pasangan capres dan cawapres nya sendiri maupun berkoalisi dengan partai-partai yang lainnya.
Di pilpres secara langsung yang pertama kali yakni pilpres 2004, ketua umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang sebelumnya pernah terpilih menjadi Presiden Indonesia melalui mekanisme Sidang Istimewa (SI) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 23 Juli 2001 kembali dicalonkan sebagai capres oleh PDIP dengan menggandeng Hasyim Muzadi sebagai cawapres.Â