Dari empat nama cawapres PDI-P sejak pilpres 2004 hingga 2019, tercatat hanya pada pilpres 2009 PDI-P tidak menggunakan pola kecenderungan ini.Â
Pada pilpres 2009 dimana PDI-P tidak menggunakan pola kecenderungan diatas mereka memilih nama Prabowo Subianto sebagai cawapres untuk mendampingi capres Megawati Soekarnoputri.
Diketahui Prabowo Subianto yang berbelatar belakang militer bukanlah sosok tokoh dari kalangan NU dan juga memiliki usia yang relatif lebih muda dari Megawati Soekarnoputri.
Prabowo Subianto yang lahir pada 7 Oktober 1951 berusia empat tahun lebih muda dari Megawati Soekarnoputri yang lahir pada 23 Januari 1947.
Sedangkan pada tiga edisi pilpres secara langsung lainnya atau pada edisi pilpres 2004, 2014 dan 2019 PDI-P terlihat selalu konsisten menggunakan pola kecenderungan diatas dalam memilih cawapres mereka.
Hal ini dapat dilihat misalnya pada Pilpres 2004 ketika saat itu PDI-P memilih Hasyim Muzadi  sebagai wakil presiden mendampingi capres Megawati Soekarnoputri.
Diketahui Hasyim Muzadi yang lahir di Tuban, Jawa Timur pada 8 Agustus 1944 berusia lebih tua tiga tahun jika dibanding dengan Megawati yang lahir pada 23 Januari 1947.Â
Hasyim Muzadi juga diketahui merupakan tokoh senior NU yang pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Diantaranya ia tercatat pernah menjadi Sekretaris PWNU Jawa Timur (1987-1988), Ketua PWNU Jatim (1992-1999), dan Ketua Umum PBNU dua periode (1999-2004 dan 2005-2009).
Hal serupa juga terjadi pada cawapres pendamping Jokowi di pilpres 2014 dan pilpres 2019.
JK yang ditunjuk menjadi cawapres Jokowi pada pilpres 2014 diketahui terpaut jarak 19 tahun dengan Jokowi, dimana JK lahir pada 1942 dan Jokowi pada 1961.