Kasus penipuan online khususnya melalui media sosial Facebook makin marak saja terjadi di sekitar kita akhir-akhir ini.
Salah satu cara yang dipakai oleh para pelaku penipuan melalui media sosial Facebook biasanya adalah dengan cara melakukan peretasan atau pembajakan akun Facebook milik orang lain yang kemudian digunakan untuk melakukan aksi-aksi penipuan kepada para pengguna Facebook lainnya.
Modus yang sering digunakan para penipu di media sosial Facebook biasanya adalah dengan menawarkan skema investasi mudah dan cepat, pesan mendesak dari seseorang yang mengaku sebagai teman yang butuh bantuan, atau menawarkan produk tertentu dengan harga yang super murah atau jauh dibawah harga pasaran.
Oleh karena itu sebagai pengguna media sosial Facebook, hendaknya kita lebih berhati-hati dan selalu waspada agar akun Facebook yang kita miliki tidak sampai diretas atau dibajak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk kemudian dimanfaatkan oleh mereka guna melakukan aksi-aksi penipuan melalui media sosial.
Nah, sebagai bentuk antisipasi agar hal-hal buruk diatas jangan sampai menimpa kita, berikut penulis bagikan tiga tips sederhana agar akun media sosial Facebook yang kita miliki tidak diretas atau dibajak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan kemudian dimanfaatkan oleh mereka untuk melakukan aksi-aksi penipuan di media sosial.
Pertama, jangan sembarangan mengklik tautan atau link video mencurigakan yang tidak jelas sumbernya.
Sebagai pengguna media sosial Facebook, kita pasti pernah mendapatkan kiriman sebuah tautan atau link video mencurigakan yang dikirim oleh pengguna lain  diberanda Facebook yang kita miliki.
Tautan atau link video tersebut biasanya berisi promosi produk tertentu yang menawarkan harga tidak wajar alias jauh dibawah harga pasaran atau bisa juga berupa link video yang berbau pornografi.
Saran penulis, jangan pernah sekali-kali mengklik tautan atau link video yang mencurigakan tersebut sebelum kita memverifikasi terlebih dahulu kebenaran dari tautan atau link video dimaksud.
Sebab, bisa jadi tautan atau link video mencurigakan tersebut berisi sebuah malware yang akan menjadi pintu masuk bagi para peretas atau pembajak akun media sosial Facebook untuk mencuri data-data pribadi yang kita miliki.
Data-data dimaksud yakni berupa alamat email, nomor telepon, NIK, nomor rekening, nomor kartu kredit, alamat tempat tinggal, pekerjaan dan yang lain sebagainya.
Pada akhirnya data-data pribadi milik kita tersebut akan mereka gunakan untuk melakukan pertasan atau pembajakan akun Facebook yang kita miliki sekaligus akan mereka gunakan juga untuk melancarkan aksi-aksi penipuan dengan mengatasnamakan akun media sosial Facebook milik kita.
Kedua, segera blok akun Facebook yang tiba-tiba menandai kita  dengan memposting tautan atau link video mencurigakan yang ditidak jelas isi dan sumbernya.
Jika Anda pernah ditandai oleh akun Facebook tertentu, baik yang sudah kita kenal sebelumnya ataupun yang tidak kita kenal sama sekali, yang memposting sebuah tautan atau link video mencurigakan (yang paling sering adalah tautan atau link video yang berbau pornografi atau promo produk tertentu dengan harga super murah), maka penulis menyarankan agar Anda segera saja melakukan pemblokiran akun Facebook yang menandai anda tersebut.
Sebab bisa dipastikan, akun Facebook yang menandai Anda tersebut adalah akun Facebook palsu atau akun Facebook yang telah diretas atau dibajak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan melakukan aksi-aksi penipuan atau kejahatan melaui media sosial Facebook.
Ketiga, selektif dalam mengkonfirmasi permintaan pertemanan di Facebook.
Di media sosial Facebook biasanya kita sering mendapatkan notifikasi permintaan pertemanan, baik dari akun orang-orang yang sudah kita kenal ataupun dari akun orang yang tidak kita kenal sama sekali sebelumnya.
Untuk menghindari agar akun kita selalu aman dari aktifitas peretasan dan pembajakan, ada baiknya kita selalu waspada dan berhati-hati ketika akan memutuskan apakah menerima atau menolak permintaan pertemanan tersebut.
Sebab seringkali, akun-akun yang meminta konfirmasi pertemanan tersebut adalah akun palsu atau akun yang telah diretas oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan aksi penipuan dan kejahatan di media sosial.
Salah satu tujuan mereka biasanya adalah untuk memudahkan dalam menandai akun yang sudah berteman ketika mereka hendak memposting tautan atau link video yang berisi malware.
Itulah mengapa, kadang kita sering kali ditandai oleh akun-akun tertentu untuk memposting tautan atau link video yang berisi konten sensitif atau konten yang berbau pornografi.
Orang-orang yang sudah mengenal kita sebelumnya di media sosial Facebook tentu ada sebagian yang menjadi korban karena percaya begitu saja dan kemudian mengklik tautan atau link video yang membahayakan tersebut.
Nah, untuk menghindari aksi peretasan dan pembajakan akun media sosial Facebook yang kita miliki, ada baiknya kita perhatikan hal-hal sebagai berikut sebelum Anda memutuskan untuk mengkonfirmasi permintaan pertemanan tersebut :
1. Cek profil akun yang meminta pertemanan.
Jika kita tidak mengenali orang yang meminta pertemanan tersebut, maka pastikan akun tersebut mempunyai data profil yang lengkap seperti nama, foto profil, alamat, pekerjaan, status dan yang lain sebagainya.
Pastikan juga foto profil yang dipasang oleh akun tersebut sudah sesuai dengan data profil yang mereka tampilkan.
Jika akun yang tidak kita kenal tersebut adalah akun baru, maka menurut penulis lebih baik Anda abaikan atau tolak saja permintaan pertemanan tersebut.
Sebab, akun-akun palsu biasanya cenderung baru dibuat sehingga hanya sedikit memiliki pertemanan.Â
Kecuali akun baru tersebut adalah milik orang yang memang sudah kita kenal dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita bisa langsung melakukan kroscek kepada yang bersangkutan.
Namun jika akun yang meminta pertemanan tersebut adalah akun yang telah lama dibuat, maka kita harus memastikan terlebih dahulu tidak ada aktifitas yang mencurigakan pada postingan di beranda akun Facebook dimaksud, seperti promosi produk tertentu dengan harga yang super murah atau membagikan konten video yang berbau pornografi.
2. Pastikan akun Facebook yang akan kita konfirmasi memiliki aktifitas yang nyata di beranda Facebook mereka.
Akun-akun Facebook yang terindikasi palsu atau sudah diretas biasanya tidak memiliki aktifitas yang nyata di beranda Facebook mereka, seperti update status kegiatan terbaru, foto bersama keluarga atau sahabat, atau postingan foto-foto yang menunjukkan si empunya akun sedang melakukan sebuah kunjungan wisata ketempat-tempat tertentu.
Selain itu, akun Facebook paslu atau yang sudah diretas biasanya terdapat jeda yang cukup lama antara waktu akun tersebut terakhir aktif dengan postingan terbaru mereka.
Jika akun Facebook yang meminta pertemanan tersebut terdapat postingan-postingan yang mencurigakan di beranda mereka, seperti menawarkan produk tertentu dengan harga murah, menandai banyak akun Facebook lain untuk mengirimkan konten asusila, atau memposting sebuah tulisan atau gambar yang berbau SARA, maka lebih baik Anda abaikan atau tolak permintaan pertemanan mereka.
Kesimpulan
Itulah tiga tips sederhana dari penulis untuk menghindari aksi-aksi peretasan atau pembajakan akun media sosial Facebook yang kita miliki.Â
Dengan semakin meningkatnya aksi-aksi kejahatan dan penipuan melalui media sosial khususnya Facebook akhir-akhir ini, marilah kita semakin meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan dalam menggunakan media sosial yang memiliki pengguna paling banyak di dunia ini.
Sekian dari Jambi untuk Kompasiana, semoga bermanfaat!
Pematang Gadung, 21 Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H