Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pejabat Publik Kok Alergi di Kritik?

14 Mei 2023   16:16 Diperbarui: 14 Mei 2023   16:59 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bima Yudho, tiktoker Lampung. Foto : detik.com

Alih-alih berterimakasih dan memberikan jawaban serta solusi yang logis atas kritik yang disampaikan oleh Bima dan Husein kepada instansi mereka, para pejabat publik diatas justru bereaksi negatif dengan melakukan intimidasi dan pengancaman kepada para pengkiritik.

Sungguh sebuah sikap reaktif berlebihan yang sangat disayangkan dilakukan oleh seorang pejabat publik yang semestinya harus bisa menjadi pendengar yang baik terhadap setiap kritik dan keluhan dari setiap masyarakat.

Ibarat obat kritik itu memang pahit, tapi yakinlah hanya dengan meminum obatlah rasa sakit akan bisa disembuhkan. 

Selain sebagi obat bagi para pejabat publik, kritik juga merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah negara demokrasi.

Sebuah negara baru bisa disebut sebagai negara yang demokratis apabila ruang-ruang untuk menyampaikan kritik dan aspirasi dari masyarakat tidak disumbat dan dibatasi oleh negara, dalam hal ini oleh para pejabat-pejabatnya.

Kesimpulan

Sejatinya tidak ada seorangpun pejabat publik didunia ini yang sempurna, sehebat apapun mereka. Maka, seorang pejabat publik yang baik akan selalu membutuhkan dan mendengarkan kritik yang disampaikan oleh orang lain kepadanya dengan tujuan untuk dapat terus memperbaiki kualitas dirinya.

Ketika ada seseorang atau masyarakat yang mengkritik pejabat publik, apalagi jika kritik yang disampaikan itu adalah sebuah kritik yang konstruktif alias kritik yang membangun, maka sudah seyogyanya semua pejabat publik dinegeri ini harus bisa menanggapinya dengan cara-cara yang profesional, arif dan bijaksana.

Professionalitas mereka sebagai seorang pejabat publik harus selalu dikedepankan ketimbang memilih langkah-langkah yang intimidatif, pengancaman dan kekerasan dalam menghadapi para pengkritik.

Seandainya Gubernur Lampung dan Kepala BKSDM Pangandaran saat itu bisa bersikap profesional, arif dan bijaksana dalam menanggapi kritik yang disampaikan oleh Bima dan Husein kepada mereka dengan memberikan jawaban dan klarifikasi atas apa yang Bima dan Husein keluhkan tanpa melakukan aksi-aksi intimidasi dan pengancaman yang berlebihan, maka saya yakin mereka berdua tidak akan menjadi bulan-bulanan netizen seperti yang terjadi saat ini.

Semoga kasus Bima dan Husein menjadi pelajaran berharga untuk seluruh pejabat publik di negeri ini dan juga tentunya untuk kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun