Nah, melihat dinamika politik sebagaimana disebutkan diatas rasanya akan lebih baik bagi Prabowo untuk bersikap legowo dan menahan ego politiknya agar tidak mencalonkan diri sebagai capres pada pilpres 2024 mendatang.
Pilihan terbaik bagi Prabowo agar tidak kalah lagi di pilpres 2024 adalah dengan mengikuti langkah PPP yakni bergabung bersama PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.Â
Penulis haqul yakin jika Prabowo bersedia merapat ke PDIP untuk mendukung pencapresan Ganjar dengan kesepakatan politik diberikan posisi wakil presiden mendampingi Ganjar, maka hal tersebut adalah pilihan yang terbaik bagi Prabowo saat ini jika ingin menjadi pemenang pada pilpres 2024.
Namun pilihan akhir tentu ada ditangan Prabowo sendiri, apakah akan tetap kekeuh maju sebagai capres 2024 dengan resiko kalah lagi dan memegang rekor menjadi orang pertama di Indonesia yang empat kali berturut-turut kalah dalam kontestasi pilpres atau Ia akan memilih untuk berfikir realistis dengan bersedia menjadi cawapresnya Ganjar dan bergabung bersama koalisi PDIP dan PPP.
Bukankah mendingan jadi wapres tapi menang pilpres dari pada tetap ngotot nyapres tapi pada akhirnya kalah lagi, hehe
Tapi yang namanya politik itu memang selalu dinamis. Anilisis ini sepenuhnya hanyalah opini politik penulis. Bisa jadi pas, bisa jadi juga kurang pas dengan hasil pilpres 2024 nanti. Sangat bergantung pada dinamika politik yang akan terjadi menjelang Pilpres 2024 Februari mendatang.
Sekian dari Jambi untuk Kompasiana. Salam politik santun!
Pematang Gadung, 3 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H