Alhamdulilah, perkiraan kami ternyata benar. Meskipun tidak terkena macet parah, Â berangkat pukul 6 pagi dari rumah, tepat jam 9 pagi kamipun sudah sampai dilokasi acara. Itu artinya kurang lebih tiga jam kami diperjalanan.
Jam tiga sore acara pun selesai. Kami dan rombongan akhirnya permisi untuk kembali kerumah masing-masing.
Nah, diperjalanan kembali kerumah masing-masing inilah kami harus bersabar karena terjebak macet dari Tenam hingga ke  simpang tiga POM bensin Muara Tembesi pak. Ditambah lagi macet di depan SDN Sukaramai Kecamatan Muara Tembesi.
Kurang lebih dua jam kami harus bersabar ikut antre berjejal diantara ribuan kendaraan yang mengular pak, padahal mobil angkutan batu bara yang bermuatan belum ada yang melintas sama sekali karena memang belum masuk jam operasional mereka.
Saya tak bisa membayangkan, kalau malam ketika angkutan batu bara bermuatan sudah melintas gimana parahnya tuh macet pak?
Supaya pak Gubernur bisa merasakan sensasi apa yang kami rasakan karena terjebak macet, ada baiknya kapan waktu bapak Gubernur coba melintas dijalan lintas Muara Bulian-Tembesi-Muara Jangga pada malam hari pak, biar kita sama-sama merasakan gak enaknya berdesak-desakan antri karena macet.
Pak Gubernur, Kami Sudah Bosan dan Lelah Terjebak Macet!
Pak Gubernur Jambi yang saya hormati, sebagai masyarakat pengguna jalan nasional yang tinggal di Kabupaten Batanghari saya dan mungkin ribuan masyarakat lainya sudah merasa sangat bosan dan lelah karena harus selalu terjebak kemacetan jika melintas dijalan nasional lintas Muara Bulian-Tembesi-Muara Jangga, lebih-lebih jika kami melewati ruas jalan tersebut pada malam hari.
Kemacetan yang selalu terjadi diruas jalan nasional tersebut sudah pada level yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat Batanghari pak Gubernur.Â
Waktu kami banyak yang terbuang sia-sia dijalan. Kolesterol dan tensi darah
kami naik karena selelu emosi jika ikut terjebak macet pak.
Beberapa nyawa sudah melayang akibat ambulans yang membawa pasien sakit tidak bisa sampai kerumah sakit tujuan, anak-anak sekolah terganggu karena orangtua kesulitan mengantarkan anak-anaknya pergi kesekolah, para pekerja kantoran sering terlambat masuk kantor, para sopir travel tekor karena gak ada penumpang yang mau naik akibat macet, kesehatan masyarakat juga terganggu akibat menghirup debu yang berterbangan dijalanan dan masih banyak lagi efek negatif lainnya yang sangat merugikan masyarakat akibat macet.