Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Megawati Kemungkinan Besar Lebih Pilih Ganjar Dibanding Puan

11 Januari 2023   09:39 Diperbarui: 11 Januari 2023   09:45 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara puncak peringatan hari ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ke-50 tahun 2023 yang dilangsungkan di JI-EXPO Kemayoran Jakarta akhirnya berakhir anti klimaks.

Acara yang digadang-gadang akan diwarnai dengan kejutan dari sang ketua umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri soal siapa sosok calon presiden yang bakal mereka usung dan skema koalisi PDI-P menghadapi Pilpres 2024 pun tak jua keluar dari mulut sang queenmaker Pilpres 2024 ini hingga pidato politik yang ia sampaikan selesai.

Padahal sebelumnya ramai diperbincangkan oleh media-media mainstream nasional dan kalangan pengamat politik bahwa PDI-P melalui ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri bakal memberikan kejutan diacara puncak HUT ke-50 tahun PDI-P.

Kejutan dimaksud diduga yakni dengan mengumumkan nama capres PDI-P dan skema koalisi mereka menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.

Namun sepertinya publik politik tanah air dan tokoh-tokok partai politik saat ini masih harus bersabar menunggu, karena ternyata tak ada kejutan yang disampaikan oleh Bu Mega dalam pidato politiknya sebagaimana yang diharapkan oleh publik selama ini.

Momentum istimewa peringatan hari ulang tahun PDI-P yang ke-50 tahun pun ternyata tak membuat sang Ibu Ketua Umum tergoda untuk segera mengumumkan nama capres pilihannya yang akan diusung di Pilpres 2024.

Lalu siapakah sebenarnya sosok capres yang bakal diusung oleh PDI-P di Pilpres 2024?

Jika kita cermati isi pidato politik Megawati Soekarnoputri pada puncak perayaan HUT PDI-P ke-50 tahun yang ia sampaikan kemaren di JI-EXPO, Kemayoran, Jakarta, memang secara tersurat Megawati sama sekali tidak menyebut nama sosok yang bakal diusung oleh PDI-P menjadi capres di 2024.

Namun jika kita telaah lebih jauh, ada beberapa pernyataan dari Megawati yang bisa kita maknai mengarah pada sosok nama tertentu.

Salah satu penggalan pidato politik Megawati di acara HUT ke-50 PDIP yang bisa kita tafsirkan mengarah ke sosok nama tertentu tersebut adalah perihal instruksinya yang dengan jelas menyebut : "kerja saja, turun ke rakyat, tidur di desa-desa, tanam pohon, jangan perkaya diri. Agar PDIP menang dalam pemilu untuk ketiga kalinya. Hattrick. Untuk persoalan capres itu urusanku, yang jelas saya tidak akan mendorong kalian ke dalam sumur."

Kata kunci dari penggalan isi pidato politik Megawati diatas adalah terletak pada kata "hattrick".

Jika kita cermati lebih dalam, kata "hattrick " yang disampaikan oleh Megawati diatas jelas bermakna bahwa Megawati dan PDI-P menginginkan kemenangan untuk yang ketiga kalinya di Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang setelah sebelumnya PDI-P juga menjadi pemenang di dua pemilu dan Pilpres berturut-turut yakni pemilu dan Pilpres 2014 dan 2019.

Dalam konteks Pilpres, untuk bisa menjadi pemenang di Pilpres 2024 Megawati dan PDI-P jelas harus memilih capres paling potensial yang mempunyai tingkat kemungkinan keterpilihan (elektabilitas) paling tinggi diantara calon-calon presiden yang ada di internal PDI-P.

Nah, dikalangan internal PDI-P sendiri saat ini hanya muncul dua nama yang digadang-gadang bakal dicapreskan oleh Megawati dan PDI-P 

Kedua nama tersebut yakni Ketua DPP PDI-P Bidang Politik dan Keamanan yang juga menjabat Ketua DPR-RI, Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Jika kita menilik tingkat elektabilitas dari kedua tokoh diatas dan sejarah Pilpres 2014 dan 2019, maka penulis memprediksi kemungkinan besar Megawati akan menjatuhkan pilihannya kepada Ganjar Pranowo sebagai Capres yang akan diusung oleh PDI-P dibandingkan Puan Maharani, meskipun secara hubungan individual, Puan Maharani adalah anak kandung dari Megawati sendiri.

Target hattrick di pemilu dan Pilpres 2024 sepertinya akan menjadi alasan utama mengapa Megawati harus mengambil kebijakan yang rasional dengan menjatuhkan pilihannya kepada Ganjar dari pada Puan.

Pasalnya, dalam beberapa hasil survei yang dirilis oleh berbagai lembaga survei nasional, nama Ganjar Pranowo selalu masuk dalam jajaran tiga besar calon presiden dengan elektabilitas tertinggi.

Jika dihubungkan dengan target hattrick sebagaimana yang ia sampaikan dalam pidato politiknya diacara HUT ke-50 PDI-P, tentu pilihan Megawati menjatuhkan pilihannya kepada Ganjar adalah merupakan pilihan yang paling rasional dan masuk akal karena memang tingkat elektabilitas Ganjar adalah yang paling moncer dibandingkan dengan Puan ataupun kader-kader potensial lain di internal PDI-P.

Nah, meskipun tidak ada "kejutan" dan secara tersurat Megawati dan PDI-P belum mengumumkan nama capres pilihannya untuk Pilpres 2024, tapi secara eksplisit isi pidato politik Megawati diacara puncak HUT PDI-P ke-50 sudah memberikan gambaran dan sinyal tentang siapa sosok nama capres yang bakal diusung oleh PDI-P menghadapi Pilpres 2024.

Nama tersebut adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Sekian dari Jambi untuk Kompasiana.
Salam politik santun!

Pematang Gadung, 11 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun