Isu rencana reshuffle kabinet Indonesia maju yang dihembuskan oleh Presiden Jokowi baru-baru ini menjadi bola liar yang menimbulkan perdebatan panas dikalangan elit-elit partai politik dan publik tanah air.
Isu rencana reshuffle kabinet pertama kali disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden. Momen pernyataan tersebut tepatnya ia sampaikan seusai peresmian Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Bogor, pada Jumat (23/12/2022).
Terakhir sebagaimana dikutip dari kompas.com, Jokowi juga bahkan mengakui bahwa memang ada rencana akan melakukan reshuffle kabinet Indonesia maju.
Pernyataan tersebut Jokowi sampaikan usai meresmikan revitalisasi Stasiun Manggarai tahap I, pada Senin (26/12/2022).
"Reshuffle? Iya," ujar Jokowi sembari mengangguk ketika ditanya awak media,Â
Rencana reshuffle kabinet yang dihembuskan oleh Presiden Jokowi tersebut pun langsung memantik perdebatan dan ditafsirkan oleh banyak pihak akan menyasar para menteri dari Partai Nasdem yang dianggap sudah tidak sejalan dengan pemerintahan Jokowi.
Nasdem yang kini masih berada di barisan pemerintahan Presiden Joko Widodo dianggap bermanuver karena mencalonkan Anies yang notabene dari kalangan kontra Jokowi.
Apalagi, Nasdem berencana berkoalisi dengan dua partai oposisi pemerintah, yakni Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Langkah politik yang diambil oleh Nasdem tersebut dinilai oleh banyak pihak, khususnya para pendukung pemerintahan Jokowi sebagai sebuah tindakan yang tidak etis secara politik.
Salah satu tokoh politik pendukung Jokowi yang terang-terangan meminta agar Presiden Jokowi mengevaluasi para menteri dari Partai Nasdem adalah politisi senior PDI-P yang juga anggota DPR-RI, Djarot Saiful Hidayat.