Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Teror Bom di Polsek Astana Anyar Kota Bandung : Bukti Terorisme di Indonesia Masih Ada

7 Desember 2022   21:42 Diperbarui: 7 Desember 2022   22:28 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Mapolsek Astana Anyar Kota Bandung pasca teror bom bunuh diri yang terjadi pada Rabu pagi (7/12/2022). Foto : indopos.co.id

Ditengah duka yang sedang dialami oleh Bangsa Indonesia akibat bencana gempa bumi yang terjadi di Cianjur dan Garut, Jawa Barat serta erupsi yang terjadi pada Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, aksi terorisme berupa teror bom bunuh diri kembali terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat.

Aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Kantor Polisi tersebut terjadi pada Rabu pagi sekitar pukul 08.20 WIB.

Aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat ini sontak mengejutkan publik dan torgolong berani karena dilakukan di Kantor Polisi.

Pelaku teror bom bunuh diri yang berjumlah satu orang diduga terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Barat.

JAD sendiri merupakan kelompok teroris yang disebut bertanggung jawab dengan beberapa aksi pengeboman lain seperti bom sejumlah gereja di Surabaya pada tahun 2018 silam.

Pelaku sendiri dinyatakan meninggal dunia pasca aksi bom bunuh diri yang ia lakukan.

Selain itu, 10 orang anggota Polisi dan satu orang warga sipil dilaporkan menjadi korban akibat dari ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat ini.

Dengan rincian satu orang anggota polisi meninggal dunia dan sembilan orang anggota polisi serta satu orang warga sipil mengalami luka-luka. 

Diduga, salah satu motif pelaku melakukan aksi bom bunuh diri tersebut adalah karena ketidaksetujuan yang bersangkutan terhadap pengesahan RKUHP yang dilakukan oleh Pemerintah dan DPR pada sehari sebelumnya.

Hal ini bisa terlihat dari sebuah tulisan yang tertempel di sepeda motor pelaku yang berbunyi "KUHP Hukum Syirik/Kafir. Perangi Para Penegak Hukum Setan".

Sebelumnya pada medio akhir bulan Oktober 2022 tahun ini, aksi terorisme juga sempat terjadi di sekitar kompleks Istana Negara, Jakarta.

Seorang perempuan muda berusia 24 tahun diamankan oleh aparat keamanan istana karena berusaha menerobos masuk ke Istana Negara.

Setelah diperiksa oleh aparat keamanan istana, diketahui bahwa wanita tersebut ternyata membawa senjata api dan sempat ditodongkan kearah petugas keamanan istana. 

Beruntung, aksi terorisme yang dilakukan oleh seorang wanita tersebut berhasil digagalkan oleh aparat keamanan sebelum memasuki kompleks Istana Negara sehingga tidak sempat menimbulkan korban jiwa.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh aparat keamanan, wanita tersebut ternyata terindikasi masih terkait dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) dan pendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan oleh pemerintah.

Wanita pelaku aksi teror yang diduga akan menerobos masuk ke Istana Negara pada akhir Oktober 2022. Foto : kompas.com
Wanita pelaku aksi teror yang diduga akan menerobos masuk ke Istana Negara pada akhir Oktober 2022. Foto : kompas.com

Pelaku aksi teror di Istana Negara diduga memiliki pemahaman yang radikal. 

Hal ini terlihat dari seringnya yang bersangkutan mem-posting propaganda khilafah melalui akun media sosialnya.

Warning bagi Pemerintah

Terjadinya dua aksi terorisme di Indonesia yang hanya berselang kurang dari dua bulan terakhir jelas merupakan sebuah warning serius bagi pemerintah, khususnya bagi aparat kepolisian.

Hal tersebut sudah cukup membuktikan bahwa sel-sel jaringan terorisme di Indonesia saat ini masih ada dan aktif melakukan kegiatan-kegiatan rencana aksi terorisme meskipun dalam skala yang relatif kecil.

Kewaspadaan terhadap aksi-aksi teror yang dilakukan oleh para teroris harus segera ditingkatkan oleh pihak kepolisian dan seluruh pihak-pihak yang terkait serta juga didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.

Jika tidak, bukan tidak mungkin aksi teror lanjutan yang lebih besar bakal terulang kembali diberbagai tempat di Indonesia.

Jika hal tersebut terjadi, tentu akan sangat merugikan Indonesia ditengah kepercayaan dunia yang sedang tinggi-tingginya terhadap stabilitas kondisi ekonomi dan keamanan di Indonesia.

Suksesnya pelaksanaan KTT G20 di Bali pada pertengahan bulan November 2022 yang lalu adalah salah satu Indikator tingginya tingkat kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

Belum lagi ditahun 2023 yang akan datang, Indonesia juga kembali dipercaya untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan berbagai event internasional tingkat dunia.

Diantaranya Piala Dunia atau FIFA World Cup U-20 yang akan dilaksanakan pada 20 Mei -- 11 Juni 2023, World Beach Games di Bali yang dilaksanakan pada 5-15 Agustus 2023, Piala Dunia Basket atau FIBA World Cup yang dilaksanakan pada 25 Agustus-10 September 2023 dan gelaran MotoGP Mandalika seri ke-16 yang akan berlangsung pada 13-15 Oktober 2023.

Seluruh event-event internasional diatas bisa saja ditunda atau bahkan gagal dilaksanakan apabila situasi keamanan di Indonesia dianggap tidak lagi kondusif akibat dari banyaknya aksi teror yang terjadi di Indonesia.

Kita semua tentu tidak ingin hal tersebut terjadi dan kepercayaan dunia internasional terhadap stabilitas keamanan di Indonesia menjadi hancur akibat ulah dari para teroris. Karena memang itulah tujuan utama dari mereka.

Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan terhadap aksi-aksi terorisme harus segera dilakukan oleh pihak kepolisian dan pihak-pihak terkait lainnya, termasuk juga oleh seluruh elemen masyarakat yang ada di Indonesia.

Indonesia tidak boleh kalah oleh aksi-aksi biadab dari para pelaku terorisme. 

Teror bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar Kota Bandung harus dijadikan warning serius bagi pemerintah untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk aksi-aksi terorisme yang mungkin terjadi diseluruh wilayah di Indonesia.

Kita harus tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara besar yang aman dan kondusif dari segala macam bentuk ancaman teror.

Sehingga Indonesia layak dipercaya oleh dunia Internasional untuk menyelenggarakan event-event berskala dunia diseluruh wilayah yang ada di Indonesia.

Sekian dari Jambi untuk Kompasiana, semoga bermanfaat!

Pematang Gadung, 7 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun