Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi Menggaet Pemilih Melalui Trand Fashion dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Masyarakat

3 Desember 2022   05:32 Diperbarui: 3 Desember 2022   06:17 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dengan gaya busana baju kemeja warna putih yang digulung lengannya dipadukan dengan sepatu kets kekinian. Foto : tempo.co

Selain sebagai sebuah strategi politik untuk menggaet pemilih, penggunaan trend fashion sebagai sarana untuk sosialisasi dan memperkenalkan calon Presiden atau calon Kepala Daerah kepada para pemilih, ternyata trand fashion dalam politik juga mempunyai nilai manfaat lain bagi masyarakat yakni manfaat ekonomi, khususnya bagi masyarakat para pelaku usaha dibidang konveksi dan masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang pakaian.

Penggunaan trand fashion dalam politik jelas akan meningkatkan permintaan terhadap jenis fashion tertentu yang digunakan oleh para politisi dalam mengkampanyekan dirinya kepada khalayak.

Sebagai misal, penggunaan trand baju kemeja kotak-kotak oleh Jokowi-Ahok dalam membranding pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 silam jelas akan meningkatkan permintaan baju kemeja kotak-kotak dipasaran.

Bukan hanya di DKI Jakarta, peningkatan permintaan baju kemeja jenis kotak-kotak juga meningkat diluar DKI Jakarta sebagai efek dari uforia Pilkada di DKI Jakarta, khususnya bagi para penggemar dan simpatisan dari dua tokoh politik tersebut.

Dampaknya jelas, ekonomi para pelaku usaha konveksi akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama tahapan Pilkada berlangsung. Termasuk juga masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang  pakaian yang menjual baju kemeja kotak-kotak tersebut dipasaran.

Ini baru bicara Pilkada, untuk Pilpres tentu efek positif penggunaan trand fashion ini dalam politik bagi perekonomian masyarakat tentu akan semakin besar lagi.

Karena Pilpres skalanya adalah nasional, maka efek domino terhadap peningkatan ekonomi masyarakat pelaku usaha konveksi dan para pedagang pakaian juga akan dirasakan merata diseluruh wilayah di Indonesia.

Apalagi jika trand fashion dalam Pilkada dan Pilpres ini dipakai dan digunakan oleh seluruh kandidat calon Kepala Daerah dan calon Presiden dengan gaya busana mereka masing-masing. Pasti efek domino terhadap pertumbuhan positif perekonomian masyarakat akan semakin nyata terasa.

Luar biasa bukan?

Dalam hal ini, sepertinya kita harus berterima kasih kepada Jokowi karena telah menjadi pionir dalam penggunaan trand fashion ini sebagai sarana politik untuk membranding dan mempromosikan calon Kepala Daerah maupun calon Presiden kepada masyarakat.

Semoga di Pilkada dan Pilpres 2024 mendatang, akan semakin banyak para calon Kepala Daerah dan calon Presiden yang menggunakan strategi ini untuk mempromosikan dirinya kepada masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun