Berkat penggunaan strategi kampanye yang unik dan brilian tersebut, Jokowi-Ahok waktu itu sukses terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada gelaran Pilkada tahun 2012 yang lalu.
Belakangan, strategi memperkenalkan calon Presiden atau Kepala Daerah melalui fashion yang dipopulerkan oleh Jokowi -Ahok tersebut justru menjadi trand tersendiri disaat musim Pilpres dan Pilkada tiba.
Sukses yang diraih oleh Jokowi-Ahok dipilkada DKI Jakarta tahun 2012 kemudian di copy paste oleh tim kampanye Jokowi saat maju sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2014 dan 2019.
Jika pada Pilkada DKI Jakarta Jokowi menggunakan baju kemeja kotak-kotak sebagai sarana membranding citra kepada para pemilih, maka pada Pilpres 2014 dan 2019 Jokowi menggunakan baju kemeja putih lengan panjang yang digulung lengannya setengah sebagai sarana untuk mensosialisasikan diri kepada masyarakat.
Strategi fashion "kemeja putih" ala Jokowi ini bahkan sudah ia populerkan kepada publik terlebih dahulu ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dalam setiap melakukan kunjungan kelapangan atau sering disebut dengan istilah "blusukan", Jokowi selalu memakai kemeja putih yang digulung setengah tiang pada lengannya.
Selain rajin menggunakan kemeja warna putih saat melakukan blusukan, Jokowi juga selalu memadukan busananya dengan sepatu kets kekinian buatan anak negeri.
Penggunaan baju kemeja warna putih yang digulung lengannya setengah tiang oleh Jokowi seolah memberikan pesan kepada masyarakat bahwa dirinya adalah sosok pemimpin yang mau bekerja keras dan bersih sehingga dapat dipercaya.
Selain itu, penggunaan baju kemeja putih yang tergulung setengah juga memperkuat citra Jokowi bahwa jika ia terpilih maka akan menjalankan roda pemerintahan dengan bersih.
Bukan hanya sekedar strategi politik semata