Hal ini cukup terlihat dari masih digantungya posisi cawapres oleh Prabowo Subianto. Padahal, sejak awal Muhaimin Iskandar sudah menyatakan kesiapannya menjadi cawapres Prabowo jika mereka jadi berkoalisi di Pilpres 2024.
Ketiga, dukungan dari Jokowi.
Khusus untuk hal yang ketiga ini, penulis meyakini Jokowi akan sangat mendukung pencalonan Prabowo-Ganjar sebagai pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024.
Hal ini bisa terlihat dari apa yang telah penulis sampaikan dibagian awal pada tulisan ini.
Dukungan dari Jokowi ini menjadi penting bagi Prabowo-Ganjar, karena meskipun bukan Ketua Umum partai, Jokowi mempunyai basis massa pendukung yang masih sangat solid hingga saat ini dan tersebar luas hampir di seluruh wilayah di Indonesia.
Seluruh massa pendukung Jokowi tersebut, tentu akan mengikuti apapun titah politik yang bakal jokowi berikan pada Pilpres 2024 mendatang.
Selain itu, penulis juga meyakini, kesediaan Prabowo menjadi Menhan-nya Jokowi di kabinetnya saat ini tentu ada kaitannya dengan Pilpres 2024.
Bukankah tidak gampang merangkul mantan lawan politik menjadi bagian dari kabinet bagi seorang Presiden?
Dengan melihat tiga dinamika politik yang mungkin terjadi menjelang Pilpres 2024 diatas, penulis meyakini kemungkinan duet Prabowo-Ganjar masih bisa terwujud pada Pilpres 2024 mendatang.
Jika duet ini bisa terwujud, dan dengan melihat tingkat elektabilitas yang dimiliki oleh kedua tokoh ini, tentu mereka berdua akan menjadi kandidat yang bakal diunggulkan menjadi pemenang pada kontestasi Pilpres di 2024 mendatang.