Mata pecinta olahraga sepakbola diseluruh dunia saat ini pasti sedang tertuju pada event paling akbar sepakbola sejagad raya, yakni Piala Dunia Qatar tahun 2022.
Yah, Qatar memang menjadi negara tuan rumah tempat diselenggarakannya event Piala Dunia edisi tahun 2022 kali ini.
Qatar manjadi negara kedua di Asia yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia setelah Jepang dan Korea Selatan pada tahun 2002 yang lalu.
Tapi tahukah anda, ternyata hingar bingar dan kemeriahan pesta olahraga terbesar di dunia tersebut tidak bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Tayangan pertandingan Piala Dunia di televisi Indonesia masih merupakan sebuah hiburan yang mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Pasalnya, untuk bisa menikmati setiap pertandingan sepakbola yang diikuti oleh 32 negara di dunia ini, masyarakat hanya bisa menyaksikannya melalui kanal siaran televisi berbayar.
Ternyata oh ternyata, untuk bisa menyaksikan pertandingan olahraga yang mempunyai penggemar paling banyak di dunia ini melalui tayangan televisi, menjadi sebuah hiburan yang mahal bagi kaum papa di Indonesia.
Bukan hanya tayangan Piala Dunia, hampir seluruh tayangan sepak bola di televisi Indonesia saat ini, termasuk didalamnya tayangan pertandingan liga domestik dan laga Timnas Indonesia, semuanya hanya bisa disaksikan oleh masyarakat di kanal televisi berbayar.
Karena berbayar, maka tentu tidak seluruh masyarakat Indonesia mampu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk menyaksikan olahraga yang paling banyak memiliki penggemar di dunia ini melalui tayangan televisi.
Komersialisasi Tayangan Sepak BolaÂ
Harus diakui bahwa, untuk menjalankan sebuah klub sepakbola modern saat ini dalam mengarungi liga disebuah negara, memang membutuhkan biaya operasional yang sangat fantastis.
Mulia dari biaya pembayaran kontrak pemain, tim pelatih dan official klub yang jumlahnya puluhan orang sampai dengan biaya operasional tim untuk mengarungi liga yang memakan waktu hingga berbulan-bulan, tentu semuanya membutuhkan dana dan biaya yang tidak sedikit.
Untuk mendanai seluruh kegiatan dari sebuah tim sepakbola sebagaimana disebutkan diatas dalam mengarungi liga, tentu saja manajemen klub sepakbola harus memutar otak untuk mencari sumber-sumber pendanaannya.
Mengingat sepakbola adalah olahraga yang mempunyai penggemar paling banyak di dunia, maka salah satu yang menjadi sumber pendapatan klub sepakbola modern saat ini adalah penjualan hak siar dari tayangan pertandingan sepak bola yang mereka jalani kepada stasiun televisi.
Karena stasiun televisi harus membeli hak siar dari klub untuk menyiarkan sebuah pertandingan sepakbola, maka kemudian pihak televisi menjual kembali tayangan pertandingan sepakbola tersebut kepada para pemirsa atau penonton televisi melaui kanal siaran televisi berbayar.
Inilah yang kemudian disebut dengan komersialisasi tayangan sepakbola.
Untuk tayangan pertandingan dari klub-klub sepakbola profesional yang berlaga di liga, penulis rasa hal tersebut tidak menjadi masalah.
Namun, untuk tayangan pertandingan dari Timnas negara-negara di dunia, termasuk di Piala Dunia, penulis berpendapat bahwa seharusnya tayangan pertandingan pada event sepakbola yang digelar setiap empat tahun sekali tersebut harusnya bisa disaksikan gratis oleh seluruh lapisan masyarakat di Dunia, minimal di satu stasiun televisi disetiap negara.
Karena pertanyaannya, apakah tayangan laga dari pertandingan Timnas negara-negara di dunia dalam event Piala Dunia juga harus di komersialisasi?
Lalu, apakah yang dikejar oleh FIFA sebagai induk organisasi sepakbola dunia, dengan melakukan komersialisasi tayangan sepak bola di gelaran Piala Dunia tersebut?
Apakah FIFA tidak mempunyai cukup dana untuk menyelenggarakan Piala Dunia sehingga harus menjual hak siar tayangan pertandingan dalam Piala Dunia?
Entahlah......
Mungkin hanya FIFA dan PSSI yang tau jawabannya.
Bukan hanya Piala Dunia, tayangan laga Timnas sepakbola Indonesia di televisi seharusnya juga bisa disaksikan gratis oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Bisa menyaksikan laga Timnas sepakbola Indonesia meskipun hanya melalui siaran di televisi, sebenarnya bukan hanya sebuah hiburan semata bagi masyarakat.Â
Ada kebanggaan tersendiri bagi masyarakat ketika bisa menyaksikan dan mendukung Timnas sepakbola Indonesia bertanding melawan Timnas dari negara lain di dunia. Meskipun hanya melalui tayangan di televisi.
Apalagi, jika Timnas sepakbola Indonesia bisa meraih kemenangan dalam pertandingan tersebut. Sungguh, sebuah kebanggaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Â
Walaupun tidak bisa menyaksikan dan mendukung Timnas sepakbola Indonesia secara langsung di stadion, bisa menyaksikannya melalui tayangan di televisi saja sebenarnya sudah merupakan suatu hal yang lebih dari cukup bagi sebagian besar lapisan masyarakat Indonesia.
Tapi sayangnya, hal tersebut sepertinya masih merupakan mimpi bagi masyarakat Indonesia saat ini.
Seperti halnya Piala Dunia, tayangan pertandingan laga Timnas sepakbola Indonesia di televisi, hanya bisa disaksikan melalui tayangan kanal televisi berbayar.
Olahraga yang menjadi kebanggaan dan mampu membangkitkan rasa nasionalisme ini, masih menjadi sebuah tontonan yang mahal untuk sebagian besar kalangan masyarakat di Indonesia.
Apakah pemerintah juga hendak melakukan komersialisasi terhadap tayangan pertandingan Timnas sepakbola Indonesia di televisi?
Kalau iya, apakah pemerintah sudah tidak mampu untuk membiayai operasional Timnas sepakbola Indonesia, sehingga harus menjual hak siar pertandingan Timnas sepakbola  Indonesia kepada stasiun televisi?
Seharusnya, mengingat begitu tingginya antusiasme masyarakat untuk bisa menyaksikan setiap pertandingan yang dilakoni oleh Timnas sepakbola Indonesia melalui siaran televisi, maka pemerintah melalui PSSI sudah semestinya bisa menayangkan secara gratis setiap pertandingan yang dijalani oleh Timnas sepakbola Indonesia, minimal di stasiun televisi milik pemerintah yakniTVRI.
Karena bagi masyarakat, bisa menyaksikan Timnas sepakbola Indonesia bertanding meskipun hanya melalui siaran di televisi, itu bukan hanya sekedar hiburan semata bagi mereka. Tapi, ada kebanggaan tersendiri yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Menyaksikan Timnas sepakbola Indonesia bertanding melawan Timnas sepakbola dari negara lain, juga bisa memupuk rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap bangsa dan tanah air Indonesia.
Bukankah semua warga negara Indonesia termasuk juga kaum papa, mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan hiburan dan mendukung negaranya melalui tayangan olahraga sepakbola?
Seharusnya sih iya, dan semoga pemerintah dan PSSI mendengarnya........
Sekian dari Jambi untuk Kompasiana. Semoga bermanfaat!
Pematang Gadung, 21 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H