Harus diakui bahwa, untuk menjalankan sebuah klub sepakbola modern saat ini dalam mengarungi liga disebuah negara, memang membutuhkan biaya operasional yang sangat fantastis.
Mulia dari biaya pembayaran kontrak pemain, tim pelatih dan official klub yang jumlahnya puluhan orang sampai dengan biaya operasional tim untuk mengarungi liga yang memakan waktu hingga berbulan-bulan, tentu semuanya membutuhkan dana dan biaya yang tidak sedikit.
Untuk mendanai seluruh kegiatan dari sebuah tim sepakbola sebagaimana disebutkan diatas dalam mengarungi liga, tentu saja manajemen klub sepakbola harus memutar otak untuk mencari sumber-sumber pendanaannya.
Mengingat sepakbola adalah olahraga yang mempunyai penggemar paling banyak di dunia, maka salah satu yang menjadi sumber pendapatan klub sepakbola modern saat ini adalah penjualan hak siar dari tayangan pertandingan sepak bola yang mereka jalani kepada stasiun televisi.
Karena stasiun televisi harus membeli hak siar dari klub untuk menyiarkan sebuah pertandingan sepakbola, maka kemudian pihak televisi menjual kembali tayangan pertandingan sepakbola tersebut kepada para pemirsa atau penonton televisi melaui kanal siaran televisi berbayar.
Inilah yang kemudian disebut dengan komersialisasi tayangan sepakbola.
Untuk tayangan pertandingan dari klub-klub sepakbola profesional yang berlaga di liga, penulis rasa hal tersebut tidak menjadi masalah.
Namun, untuk tayangan pertandingan dari Timnas negara-negara di dunia, termasuk di Piala Dunia, penulis berpendapat bahwa seharusnya tayangan pertandingan pada event sepakbola yang digelar setiap empat tahun sekali tersebut harusnya bisa disaksikan gratis oleh seluruh lapisan masyarakat di Dunia, minimal di satu stasiun televisi disetiap negara.
Karena pertanyaannya, apakah tayangan laga dari pertandingan Timnas negara-negara di dunia dalam event Piala Dunia juga harus di komersialisasi?
Lalu, apakah yang dikejar oleh FIFA sebagai induk organisasi sepakbola dunia, dengan melakukan komersialisasi tayangan sepak bola di gelaran Piala Dunia tersebut?
Apakah FIFA tidak mempunyai cukup dana untuk menyelenggarakan Piala Dunia sehingga harus menjual hak siar tayangan pertandingan dalam Piala Dunia?