Biasanya perahu ketek yang digunakan sebagai alat transportasi untuk menyebrangi Sungai Batang Hari ini terdiri dari tiga jenis, yakni ketek berukuran kecil, sedang dan besar.
Ketek berukuran kecil biasanya hanya dapat digunakan untu mengangkut manusia dan kendaraan roda dua saja. Sedangkan ketek berukuran sedang, dapat digunakan untuk mengangkut manusia, kendaraan roda dua, dan mobil pribadi atau mobil angkutan pick up kecil dan sejenisnya.
Untuk ketek berukuran besar, selain manusia, kendaraan roda dua dan mobil pribadi atau pick up dan sejenisnya, biasanya dapat juga digunakan untuk menyebrangkan kendaraan angkutan besar seperti truk PS dan sejenisnya.
Karena ukurannya yang besar inilah, biasanya ketek jenis ukuran besar ini hanya ada di desa-desa tertentu saja yang didalamnya terdapat perusahaan atau perkebunan kelapa sawit.
Dalam satu desa, biasanya akan terdapat beberapa perahu ketek dengan ukuran kecil dan sedang untuk melayani aktivitas hilir mudik warga menyebrangi Sungai Batang Hari dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari mereka.
Biaya menggunakan perahu ketek inipun tergolong murah meriah dan sangat terjangkau.Â
Untuk dua kali perjalanan yang terdiri dari pulang dan pergi, pengguna jasa perahu ketek hanya dikenakan tarif sebesar Rp.5000 untuk kendaraan roda dua dan Rp. 50.000 untuk kendaraan roda empat.
Sekali perjalanan menyebrangi Sungai Batang Hari, perahu ketek biasanya hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 5-10 menit saja.
Perahu ketek ini biasanya hanya dinahkodai oleh seorang operator tanpa memerlukan bantuan anak buah kapal sama sekali.
Alat transportasi perahu ketek di Kabupaten Batanghari ini diperkirakan mulai banyak digunakan oleh masyarakat setelah banyaknya masyarakat yang beralih dari moda transportasi air atau perahu ke moda transportasi darat berupa kendaraan bermotor dan mobil.