Petunjuk bahwa ketua umum PDI-P ini menjadi playmaker dalam konstelasi kandidasi capres-cawapres 2024 semakin terlihat nyata, jika kita menilik lebih jauh polarisasi peta politik koalisi partai-partai pemilik kursi di DPR yang sudah terjadi hingga saat ini.
Meskipun belum dideklarasikan secara resmi, namun secara kasat mata, delapan parpol pemilik kursi di DPR diluar PDI-P, telah nyata terbelah kedalam tiga poros koalisi pengusung pasangan capres dan cawapres untuk pilpres 2024.
Koalisi-koalisi dimaksud yakni, koalisi perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, PKS dan Demokrat, Â koalisi Indonesia bersatu (KIB) yang digawangi oleh Partai Golkar, PPP dan PAN serta koalisi kebangkitan Indonesia raya yang merupakan gabungan dari Partai Gerindra dan PKB.
Secara hitung-hitungan politik, ketiga poros bakal koalisi diatas sudah memenuhi ambang batas presidential threshold 20 persen yang merupakan syarat agar bisa mengusung capres dan cawapres pada pilpres 2024.
Meskipun secara hitung-hitungan politik ketiga poros bakal koalisi diatas telah menuhi syarat untuk mengusung capres dan cawapres di pilpres 2024, diluar Partai Nasdem, ternyata ketiga poros koalisi diatas masih nampak malu-malu dan terlihat wait and see menunggu dengan sabar keputusan dari Megawati dan PDI-P soal siapa sosok capres dan cawapres yang bakal mereka usung.
Adapun koalisi perubahan yang digawangi Partai Nasdem, PKS dan Demokrat, meskipun Nasdem secara mandiri telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres, nampaknya lampu hijau dari PKS dan Demokrat serta penetapan nama cawapres yang akan mendampingi Anies, tetap masih menunggu pengumuman capres-cawapres yang akan diusung oleh PDI-P terlebih dahulu.
Dengan berbagai dinamika politik pencapresan yang terjadi sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, jelas sekali menunjukkan bahwa sosok Megawati Soekarnoputri adalah seorang queen maker sekaligus playmaker percaturan politik kandidasi capres untuk menghadapi pilpres 2024, mengalahkan nama-nama besar politisi senior lainya seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo Subianto, Jusuf Kalla, ataupun Surya Paloh.
Sekian, dari Jambi untuk Kompasiana. Semoga bermanfaat!
Pematang Gadung, 15 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H