Televisi digital menggunakan sinyal digital yang mampu menampung banyak siaran dalam satu paket, hal ini dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog.
Dengan demikian, maka dengan menggunakan televisi digital kita bisa menonton lebih banyak channel siaran televisi jika dibandingkan dengan menggunakan TV analog.
Masyarakat di Desa telah lama menggunakan televisi digital
Menyikapi program Analog Switch Off dari pemerintah ini, banyak masyarakat yang terlihat masih bingung, khususnya masyarakat yang tinggal didaerah perkotaan yang selama ini menggunakan saluran TV analog dalam menikmati siaran televisi.
Hal ini wajar terjadi, karena biasanya daerah perkotaan adalah daerah yang dekat dengan stasiun pemancar, sehingga masyarakat yang tinggal di perkotaan cenderung lebih banyak yang menggunakan televisi analog dibandingkan televisi digitalÂ
Hal ini justru berbeda dengan masyarakat yang tinggal didaerah perdesaan atau didaerah-daerah dipelosok tanah air.
Dikarenakan wilayah yang jauh dari pusat kota, sehingga secara otomatis jauh juga dari jangkauan sinyal pemancar televisi analog.Â
Akibatnya, jika hanya menggunakan antena televisi analog maka tidak akan didapatkan siaran televisi sama sekali. Atau kalaupun dapat, maka kualitas gambarnya akan sangat buruk.
Guna mensiasati hal tersebut, maka masyarakat dipedesaan biasanya menggunakan Seat Top Box, plus antera parabola untuk mendapatkan siaran televisi digital.
Hal tersebut bahkan sudah dilakukan oleh mayoritas masyarakat di desa-desa sejak jauh sebelum adanya rencana program migrasi televisi analog ke digital oleh pemerintah yang baru digagas ditahun 2020 yang lalu.
Hal ini terjadi bukan karena masyarakat di desa lebih melek digital dari pada masyarakat di kota, tapi lebih karena tidak adanya jaringan atau layanan sinyal televisi analog di desa-desa.