Â
HAMBA-NYA DI ZAMAN NOW
Namun, bagi para generasi di Era Globalisasi dan Modernisasi saat ini, dimana mereka sudah terbiasa selalu menggunakan  p i k i r a n n y a didalam kehidupan sehari-harinya untuk segala hal, justru menjadi lebih bersemangat ingin melanjutkan mencari dan menemukan guna dan manfaat serta  s e s u a t u  yang bisa dirasakan pada saatnya. Sehingga
 banyak para orang tua sekarang sempat mengkhawatirkannya masa depan mereka, khususnya dalam keimanan dan ketaqwaan dalam bidang Agama Islam.
Namun, bilamana kita cermati lebih mendalam, p i k i r a n  kritis mereka
bukan berarti mereka meninggalkan keimanan dan ketaqwaanya, tetapi justru mereka ingin memahami arti dan makna seperti "keimanan dan ketaqwaan" serta "p a h a l a" lebih dahulu sebelum sampai pada keyakinan mereka. Mereka mengedepankan guna dan manfaatnya serta sesuatu yang bisa dirasakan pada waktunya.
Â
APAKAH KALIAN TIDAK BERPIKIR ?
Penggunaan pikiran kritis tersebut justru dibenarkan oleh Al-Qur'an, dengan arti dan makna kata-kata yang di gunakan Al-Qur'an  s e p e r t i  :Â
afala ta'qilun, afala tadzakkarun, afala tatadabbarun, afala tatafakkarun
terdapat pada banyak ayat-ayatnya, yang intinya merangsang manusia untuk dapat menggunakan akal dan pikirannya, sebagai  p e r t a n y a a n  :