Dengan mengacu pada beberapa kasus bentrokan yang terjadi antara prajurit TNI dan Polri di beberapa wilayah, dapat diperinci penyebab munculnya konflik, di antaranya: (a) Masih muncul pandangan dikalangan prajurit TNI bahwa kedudukan TNI dianggap lebih tinggi dibandingkan prajurit Polri; (b) Pada saat TNI dan Polri tidak lagi berada di bawah satu komando, masing-masing anggota merasa tidak perlu saling menghormati; (c) Kesenjangan penerimaan fasilitas saat melaksanakan tugas; (d) Gaya hidup anggota Polri terkesan lebih makmur, dibandingkan anggota TNI sehingga memunculkan kecemburuan; (e) Rasa setia kawan yang berlebihan di antara masing-masing prajurit sehingga mereka wajib saling membela ketika ada rekannya yang terancam; (g) Besarnya akses Polri ke sumber-sumber ekonomi dibandingkan TNI; (h) Ketidakjelasan pengaturan pembagian wilayah kerja antara TNI sebagai kekuatan pertahanan negara dan Polri sebagai kekuatan keamanan Negara; (i) Sikap pimpinan seringkali tidak peka akan persoalan-persoalan prajurit di tingkat bawah; (j)   Pimpinan (institusi) seringkali melindungi anggota yang terlibat, bahkan dalam beberapa kasus enggan menjatuhkan sanksi tegas; (k) Penyelesaian konflik tidak sampai ke akar masalahnya sehingga potensial memunculkan konflik susulan.
Sebaiknya Apa ?
Agar potensi terjadinya konflik diantara Prajurit, di kedua institusi Polri dan TNI dapat diminimalisir. Tentunya perlu segera ditetapkan upaya antisipasi dini. Mari memperbaiki tingkat kesejahteraan prajurit agar tidak terjadi kesenjangan yang sangat tinggi di antara masing-masing prajurit. Mesti ada penindakan tegas terhadap pimpinan yang lalai (by omission) dalam melaksanakan tanggung jawab pembinaan. Guna menimbulkan efek jera bagi prajurit yang tidak disiplin. Di sinilah Tanggung jawab komando betul-betul penting  untuk dilaksanakan terhadap pimpinan Polri masupun pimpinan TNI (commando responsibility)
Tindakan tegas perlu dilakukan kepada anggota yang terlibat dalam bentrokan. Guna menghindarkan munculnya anggapan. Ada upaya melindungi anggota tertentu. Demikian halnya dengan pembenahan sistem perundang-undangan yang mengatur lingkup tugas masing-masing institusi harus segera direalisasikan. Sehingga tidak memunculkan tarik menarik kewenangan  sebagai benih penyulut konflik.
Harapan bagi kita semua. Jangan lagi ada perang saudara "serdadu" di Negeri Serambi Madina ini. TNI dan Polri adalah dua institusi yang menjadi penopang yang akan membesarkan kelak Provinsi Gorontalo. Sehingga perdamaian dan pertemuan yang dilakukan dalam sebuah "ritual" upacara saling memaafkan patut diapresiasi (4/ 24/ 2012). Esok lusa, dan sampai kapanpun. Jangan lagi ada pertengkaran, perang saudara diantara kalian (baca: TNI dan Polisi). Masyarakat Gorontalo menaruh harapan, keamanan, serta loyalitas dari kesetiaan kalian. Sebagai penjaga keamanan dan kedamaian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI