Mohon tunggu...
Muhammad Suhendra
Muhammad Suhendra Mohon Tunggu... -

whatever

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mereka, Guruku Terhebat...!

24 November 2011   22:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:14 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita jadi pintar, menulis dan membaca, karena siapa?
Kita jadi tau, beraneka macam ilmu, berkat siapa?
Guru bak pelita, penerang dalam gulita, jasa mu tiada tara...!

Selamat hari guru buat seluruh guru tercinta di Nusantara..!
Tulisan ini saya dedikasikan kepada seluruh guru - guru ku tercinta yang masih tetap setia menjalani profesi mulia, mencerdaskan kehidupan bangsa!

Siapa pun kita, entah itu Petani, Pengusaha, Dokter, Insinyur, dan bahkan Presiden sekalipun tak akan mungkin dapat berdiri seperti sekarang ini tanpa jasa dari seorang guru. Guru lah yang telah mengajarkan kita banyak hal dalam proses tumbuh kembang kita sebagai anak manusia. Maka sudah selayaknya kita senantiasa menghargai dan berterimakasih atas jasa - jasa guru kita.
Menarik rasanya kalau di hari guru ini kita sedikit mengingat memori tentang guru - guru kita semasa sekolah dahulu, segala hal yang baik tentunya. Mudah mudahan dengan merenungi jasa guru kita, maka akan selalu terpatri rasa syukur dan hormat kepada mereka.

Baiklah, aku akan mencoba berbagi cerita tentang sosok guru guru terhebat semasa sekolah dahulu...
Bu Yati
Begitulah kami memanggilnya. Guru ku di kelas satu Sekolah Dasar, cantik, berkerudung, murah senyum, santun, sabar, telaten. Beliau lah yang pertama kali mengajarkan kami membaca dan berhitung, memperkenalkan huruf dan angka, mengeja a-i-u-e-o, ini Budi, itu Wati,...
Menghitung 1 sampai 10, akhirnya sampai 100.
Belajar penjumlahan dengan potongan sapu lidi yang kami bawa dari rumah.
Aku akan selalu ingat ketika ia menjerit naik ke atas meja, karena ada ulat bulu yang masuk ke dalam kelas...(maklum, sekolah kami dikelilingi kebun)
Apa kabar ibu, semoga ibu sehat selalu...!
Bu Muji
Nama lengkapnya Muji Rahayu, guru ku di kelas tiga SD.
Kesan mendalam ketika aku menjadi juara kelas, ia selalu memuji ku, memberi semangat, dan memberi hadiah, aku ingat hadiahnya saat itu, buku tulis warna warni, pulpen dan pinsil yang mata pinsilnya terpisah - pisah dan bisa disusun bergantian, alat tulis yang belum tentu dimiliki siswa lain saat itu, dan aku selalu bangga menggunakannya.
Apa kabar bu?
Terimakasih hadiahnya!
Pak Abidin
Guru agama di SD kami. Sosoknya yang sangar membuat kami tak main - main dengan tugas hafalan do'a - do'a dan surat pendek.
Aku paling senang saat ia bercerita tentang kisah Nabi dan Rosul, tentang bahtera Nabi Nuh, Tentara Bergajah, Nabi Musa dan Fir'aun. Kalau beliau sedang berkisah, seharian pun aku siap mendengarkan.
Apa kabar pak?
Sekarang saya sudah hafal do'a Qunut loh pak..!
Pak Dumyadi
Guru kami di kelas enam. Rumahnya di samping sekolah, rumah kedua bagiku saat itu, karena hampir tiap hari kami menghabiskan waktu di rumah beliau, malam hari ia masih meluangkan waktu untuk kami belajar dirumah nya, bahkan hampir tiap malam aku dan teman - teman menginap disana, namun beliau tidak pernah merasa terganggu.
Aku sangat senang ketika ia memberi pelajaran tentang pengetahuan umum, banyak hal baru yang kami ketahui, tentang dunia, tentang kedaerahan, tentang negara kita, bahkan tentang mentri kabinet, untuk evaluasi, setiap sabtu selalu diadakan Cerdas Cermat di dalam kelas... Pokoknya seru deh!
Apa kabar pak?
Mentri kabinet sekarang sering berubah pak, tidak seperti dulu..! Saya jadi susah mengingatnya...hehehe...
Pak Suryana
Kalau aku melihat foto ijazah SMP ku, aku selalu ingat pak Suryana, guru, merangkap pembina OSIS saat SMP dulu, beliau yang membuat kepalaku plontos dalam foto itu, karena tak pernah menggubris himbauan untuk "Dilarang Gondrong..!" Ia terkenal dengan kedisiplinannya... Siswa yang tidak taat aturan sekolah, akan berurusan dengannya.
Salam hormat pak!
Percayalah, saya tidak dendam tentang foto itu!
Pak Suyatna
Guru PPKn saat aku SMU. Pribadi yang kalem dan bijaksana.
Ia tak pernah membawa setumpuk buku kedalam kelas sebagai bahan pelajaran, hanya 1 bundel koran edisi hari itu yang menemaninya, berita aktual akan dikaitkan dengan tema pelajaran di kelas, suatu metode pembelajaran yang selalu menarik bagiku...
Beliau lah yang banyak memberi wawasan kebangsaan dan menumbuhkan minat baca pada kami.
Apa kabar pak?
Ada berita hangat apa di KOMPAS hari ini..?
* * * *
Wah, rasanya tak cukup bila dituangkan dalam tulisan ini untuk mengingat segala jasa guru - guru ku.

Ingin rasanya ku tuliskan dan kuceritakan tentang semua kebaikan kalian wahai guruku...
Namun benar, lautan sebagai tinta pun tak akan cukup...
Biarlah sedikit tulisan ini mewakili sebanyak kebaikan kalian...

Apa kabar wahai Guruku?
Semoga Rahmat dan Karunia Tuhan selalu menyertai kalian.
Tetaplah berbakti untuk negeri tercinta ini.
Menciptakan generasi terbaik yang akan meneruskan cita - cita perjuangan bangsa ini.

Salam hormat selalu dari muridmu dahulu....!
Teruntuk Guru ku di:
-SDN. Tunas Jaya (sekarang SDN. Lambangsari 01)
-SMPN 2 Tambun Selatan
-SMUN 1 Tambun Selatan
-Guru ngaji ku
-Guru se Indonesia

"SELAMAT HARI GURU"

Pwkt, 25 Nov 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun