Mohon tunggu...
Muhammad Suhendra
Muhammad Suhendra Mohon Tunggu... -

whatever

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Al Itsar (Mengutamakan Orang Lain)

22 Juli 2011   23:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:27 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Syahdan,
Suatu hari datanglah seorang muhajirin bertamu kepada Rosulullah, namun keadaan saat itu memang sedang tak ada apa pun yang bisa dihidangkan oleh Rosulullah untuk menjamu tamu tersebut, kemudian baginda berkata kepada para sahabat yang sedang berkumpul,

"Adakah diantara kalian yang bersedia menjamu tamu ku ini..?"

Kemudian berdiri lah seorang sahabat, seraya menyanggupi permintaan nabi tadi. Kemudian sahabat tersebut membawa tamu itu menuju ke rumahnya. Setiba dirumahnya ia menghampiri istrinya kemudian berbisik,

"Wahai istriku, adakah makanan yang dapat di hidangkan untuk tamu kita..?"

"Demi Allah, kita hanya mempunyai makanan yang hanya cukup untuk di berikan pada anak - anak kita..!"
jawab sang istri berbisik.

"Kalau begitu, bawalah anak kita untuk segera tidur, hidangkanlah makanan itu untuk tamu kita, nanti ketika makanan telah tersaji, aku akan mematikan lampu..!"

Makanan pun tersaji, sang tamu menikmati hidangan ditengah kegelapan, ditemani tuan rumah yang hanya berpura - pura ikut menikmati hidangan.
Akhirnya, mereka 'tuan rumah' tidur dalam keadaan lapar, mereka terpaksa melakukan itu semua hanya untuk memuliakan tamu nya.

Ke esokan paginya Rosulullah pun datang menemui sepasang suami istri tersebut seraya berkata,

"Allah memuji dan mengagumi cara kalian memuliakan tamu..!"

****

Syahdan,
Dikisahkan dalam suatu pertempuran besar, ada seorang sahabat yang berjalan menuju medan pertempuran dengan membawa wadah berisi air. Sedianya ia mencari kerabatnya diantara korban yang terkapar luka akibat peperangan tersebut.
Dari kejauhan ia melihat sosok yang ia cari, kemudian segera menghampiri seraya memberikan air yang dibawanya itu pada saudaranya yang memang terluka dan kehausan.
Saudaranya yang telah mengetahui kedatangan dirinya kemudian berkata,

"Bawalah air ini pada si fulan itu, Demi Allah dia lebih membutuhkan..!"
seraya menunjuk sahabat lain yang terkapar agak jauh darinya.
Si pembawa air pun berlari menuju ke arah laki - laki yang ditunjuk saudaranya. Sesampainya ia berkata,

"Minumlah air ini..!"

"Demi Allah, berikanlah dulu air ini pada sahabatku disana...dia lebih membutuhkan...!"
si pembawa air kembali berlari ke arah lelaki ke 3 yang juga terluka parah dan kehausan...

"Minumlah air ini wahai fulan..!"

"Kembalilah pada saudaramu, dia lebih kehausan daripada aku..!"

Ditengah kebimbangan, ia akhirnya kembali membawa air itu menuju saudaranya tadi. Namun yang didapati, saudaranya itu telah wafat.
Akhirnya ia berlari menuju si fulan 'orang kedua'. Si fulan pun telah wafat, begitu juga lelaki ke tiga tadi.
Ya, ketiga lelaki tersebut akhirnya wafat sebagai syuhada...

¤¤¤¤

Al Itsar,
sikap mengutamakan atau mendahulukan dan memuliakan orang lain.
Kedua kisah diatas adalah teladan dari para sahabat orang orang soleh terdahulu akan keutamaan sikap mendahulukan dan memuliakan orang lain, suatu sikap yang sudah sangat jarang kita temui di kehidupan saat ini. Saat kepedulian terhadap sesama sudah semakin memudar, sementara egoisme pribadi semakin di tonjolkan.

Banyak dari kita yang main serobot di jalan, tanpa memperhatikan kepentingan orang lain yang harus di dahulukan..!
Berapa banyak dari kita yang berpura pura tertidur di bangku bus atau kereta ketika ada seorang nenek tua renta naik, lalu kebingungan karena semua bangku telah terisi...
Ya, dengan egoisnya terkadang kita pura pura tak tau...!

Semoga kisah diatas menyemangati hati kita untuk kembali menghidupkan Al Itsar...
Lebih peka terhadap lingkungan sekitar...

Allah akan senantiasa memuliakan orang yang selalu mendahulukan kepentingan orang lain, serta umatnya yang senantiasa memuliakan orang lain.

Mengutamakan, diutamakan..!
Memuliakan, dimuliakan..!

Pwkt, 23 juli 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun