Mohon tunggu...
Sugiharto Telo
Sugiharto Telo Mohon Tunggu... profesional -

Menulis - dengan kemampuan ala kadarnya - selain advokat untuk rakyat ketjil yang papa. Belajar dari filosofi telo (ubi kayu), bertunas dan tumbuh meski di atas batu. Mengakui, jika "urip iku destiny"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suatu Hari

6 Agustus 2012   05:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:12 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Dan, kita berdua" kataku...

Kau tersenyum, pepohonan sepanjang sungai berderit...

Di bahu sungai, pasir dan lumpur mengering...

Kita duduk, bergenggaman tangan...

Siang dibekap sunyi dan hening...

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun