Mohon tunggu...
Immanuel Satya
Immanuel Satya Mohon Tunggu... Buruh - Terjebak di rumah

Batin gelisah, dalam aksara semua tumpah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sekarang Apa?

22 Oktober 2020   13:00 Diperbarui: 22 Oktober 2020   13:07 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini saya jadikan sebuah wadah menuang kegelisahan tentang perkembangan situasi politik Indonesia di tengah pandemi. Saya rasa banyak kemunduran yang kita alami dalam tempo hampir sepuluh bulan selama 2020 berlangsung. Pandemi yang tak kunjung reda, represi kebebasan berpendapat yang dialami oleh berbagai tokoh publik dan media massa, proses pengesahan undang-undang yang sangat mencurigakan, dan lain-lain yang mungkin kita tidak ketahui maupun pahami.

Saya bertanya kepada diri sendiri dan saya tidak menemukan jawaban, maka saya akan membagikan. Mencoba peruntungan mana tahu ada orang bijak pandai yang mampu menjawab.

Siapa yang akan kita harapkan apabila pemerintah seperti tidak mampu memberikan harapan?

Mengapa keputusan yang menyangkut hajat hidup kita diambil oleh orang yang sedemikian 'jauh'? Mengapa sistemnya dibuat seakan-akan kita hanya berhak bersuara lima tahun sekali? Bagaimana kita bisa menyampaikan bahwa kita terjebak dalam khawatir?

Apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan nasib kita?

Unjuk rasa sudah berhari-hari berlangsung, berbagai ahli dan ilmuwan bersuara di media sosial, kritik sudah dilancarkan. Perubahan tak kunjung terlihat.

Sekarang apa?

**************

Catatan: Tulisan ini bertujuan memancing dialog dan diskursus politik sehat di kalangan publik. Fondasi demokrasi yang sehat dan kuat adalah masyarakat yang berpikiran terbuka dan berdebat secara sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun