Film Da 5 Bloods baru rilis tahun lalu. Isi ceritanya tentang veteran Perang Vietnam, berisikan para tentara kulit hitam, yang selamat dalam perang dan kembali ke negara tersebut untuk dua kepentingan; persahabatan dan emas.Â
Salah satu pesan menohok dalam film ini adalah sindiran atas realitas di mana-mana, saat kualitas dan integritas seseorang benar-benar diuji.
Pertama, saat sama-sama dalam kesulitan, ada yang di awalnya kian bersahabat erat di kondisi ini, tetapi juga bisa terpecah dalam keadaan begini.
Kedua, saat mereka sama-sama berhadapan dengan "harta karun" berjumlah besar. Sekotak emas yang mereka dapat di tengah situasi perang, disepakati disimpan bersama-sama untuk membantu masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat.Â
Di situasi itu, ada yang tergoda ingin merebutnya untuk diri sendiri. Persetan soal kepentingan orang banyak. Alhasil, beberapa kali para veteran ini jadi seperti kesetanan.
Mereka sempat berdebat hingga saling todong, dan bahkan memilih mengambil jalan terpisah.
Pemicunya hanya karena perbedaan dalam melihat tujuan awal sejak emas itu ditemukan ketika perang, dan setelah emas itu ditemukan lagi setelah usai perang.Â
Saat perang berlangsung, mereka mengubur emas tersebut di satu tempat di pelosok Vietnam, dan baru mereka buru lagi setelah sekian tahun perang itu usai.Â
Di samping, mereka juga memburu tempat di mana Norman, komandan mereka, terkubur.
Ada kesulitan pada awalnya. Selain karena kawasan itu sudah dipenuhi semak belukar, juga karena medan pun jauh berubah lantaran dihantam bom napalm.
Belum lagi, setelah emas dan lokasi sang komandan terkubur ditemukan, ada kesulitan lain mereka hadapi. Ya, silang pendapat tentang emas tadi, hingga bagaimana nanti membaginya.Â