Menurutnya, salah satu kemungkinan karena ramainya lingkungan tempat Naura tinggal bersama kedua orang tuanya. "Anak ini berada di kawasan Pasar Kuto. Ini memang salah satu tempat yang sangat padat di Palembang," kata Afri. "Jadi, kemungkinan Naura terpapar corona akibat dari keramaian yang ada di sana."Â
Ia sendiri mengaku sangat menyayangkan Naura yang sekecil itu harus mengalami corona yang membuatnya harus diisolasi. Maka itu dia berharap, agar para orang tua betul-betul bisa lebih waspada agar jangan sampai menjadi carrier atau pembawa virus bagi keluarganya, terutama anak-anak mereka.
"Harapan saya sih, dari kasus Naura ini kita dapat belajar, agar para orang tua tidak meremehkan protokol kesehatan yang sudah disampaikan oleh pemerintah," pesan Afri. "Misalkan harus bekerja di luar rumah, sebaiknya pastikan begitu pulang langsung membersihkan diri dan tidak langsung memeluk atau menyentuh anak."
Itu menurutnya bisa menjadi sebuah upaya dari keluarga agar wabah corona tidak sampai menular ke dalam rumah dan menimpa anggota keluarga.
"Sebab, jika melihat kasus Naura, memang tidak mudah. Dia masih berusia dua tahun, harus diisolasi sendiri, jauh dari orang tua. Ini betul-betul berat," Afrianti menambahkan. "Jadi, mengikut protokol dan dan semua imbauan pemerintah dalam pencegahan corona bisa menjadi sebuah solusi agar kasus seperti ini jangan sampai terjadi lagi."
Kasus corona dan anak-anak
Sebagai catatan tambahan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan bahwa anak-anak juga memiliki risiko tinggi terpapar oleh virus Covid-19.Â
Sebab, merujuk Ketua IDAI Dr dr Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), berdasarkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), mencatat hingga 3400. Ditambah lagi dengan kasus PDP yang meninggal dunia, mencapai 129 orang.Â
Kemudian, dari kasus yang terkonfirmasi Covid-19, mencatat 584 kasus, ditambah kematian yang dipastikan akibat virus tersebut tercatat 14 kasus.Â
Di sisi lain, ia juga memberikan catatan khusus bahwa ada dua kondisi kesehatan yang mengancam jiwa anak; pneumonia dan diare. Bahkan ia menyebut itu sebagai pintu masuk Covid-19 dalam tubuh anak.Â
Ia juga mengingatkan kepada para orang tua agar memberikan perhatian lebih serius terhadap anak yang belum mampu mencuri kotoran sendiri (cebok). Lantaran, dalam kasus anak-anak, Covid-19 rentan menyerang bagian pencernaan, dan menular melalui kotoran (feses).Â