Kabar tentang dua warga Indonesia yang terjangkit Corona meramaikan dunia pemberitaan hari ini, Senin (2 Maret 2020). Tak ketinggalan, media sosial pun turut membuat berita ini semakin ramai saja.Â
Ada kepanikan, ketakutan, menghantui banyak orang. Terlebih setelah Presiden Joko Widodo sendiri pun mengabarkan bahwa virus tersebut tersebar lewat warga negara Jepang yang berinteraksi dengan dua orang warga Depok, Jawa Barat.
Tentu saja, orang-orang digelisahkan dengan ke mana saja orang Jepang tersebut sepanjang berada di Indonesia; di restoran mana dia makan, kendaraan mana dia naiki, hingga siapa saja yang sempat bersua dengannya?
Namun Presiden Jokowi sendiri sudah memastikan bahwa pihak berwenang sudah menelusuri segala hal terkait dengan warga Jepang ini. Tentunya, ini sedikit melegakan, sempat bisa menjadi awal yang sangat membantu agar langkah pencegahan dapat dimaksimalkan.
Presiden pun sudah menegaskan bahwa selama ini pihak Pemerintah pun sudah melakukan berbagai cara. Sebab, mengutip isi pidato Presiden Jokowi, Pemerintah terus memantau sekaligus menjaga 135 pintu masuk ke Indonesia, dari darat, laut, dan juga udara.Â
Di sisi lain, Presiden pun menggarisbawahi bahwa pengecekan dengan menggunakan thermal scanner tidak 100 persen akurat. Ini tentunya menjadi pesan serius, bahwa di luar kewajiban dan tanggung jawab pemerintah, publik pun mesti memiliki inisiatif dan kewaspadaan atas berbagai kemungkinan.Â
Mencermati pidato Presiden Jokowi, ia juga menegaskan bahwa Pemerintah sudah melakukan berbagai langkah sejak awal. Di antaranya, Pemerintah sudah menyiapkan rumah sakit lebih dari 100 rumah sakit yang memiliki standar baik.Â
Selain itu, Presiden Jokowi pun menegaskan bahwa Indonesia juga memiliki peralatan yang memadai, dan berstandar internasional. Di samping, juga melibatkan berbagai pihak terkait, dari TNI/Polri sampai dengan sipil.
Tak hanya itu, hal lain yang juga melegakan adalah bahwa Presiden sudah memastikan Indonesia memiliki standar operasional prosedur yang juga berstandar internasional. Juga, Pemerintah memastikan memiliki anggaran prioritas untuk persoalan Corona tersebut.
Tentu saja, paparan Presiden Jokowi tersebut sekaligus membantah selentingan yang beredar, bahwa Pemerintah tidak sigap dalam menghadapi ancaman Corona. Sekaligus, ia menegaskan bahwa Pemerintah memberikan perhatian serius atas isu tersebut. "Karena kalau tidak serius, ini sangat berbahaya, karena penyakit ini perlu kita waspadai," kata Presiden Jokowi.
Lalu bagaimana kita?
Syukurnya, inisiatif dari publik terkait isu Corona ini terbilang tinggi. Tak sedikit yang dengan sukarela turun tangan, mencari berbagai info terkait Corona, dan membagikannya melalui media sosial.Â
Semangat saling membantu dan berbagi informasi terkait pencegahan penyebaran Corona, tentu saja merupakan semangat yang sangat pantas diapresiasi. Artinya, kepedulian terhadap masalah Corona terlihat cukup tinggi.
Imbauan semacam rajin mencuci tangan, memakan buah dan sayuran, hingga menghindari tempat-tempat keramaian, melalui infografis dan sejenisnya, untuk mencegah penularan Corona, cukup masif dilakukan.Â
Per hari ini saja, kepedulian terhadap Corona ini pun cukup terlihat melalui media sosial.Â
Di Twitter saja, tagar #CoronaVirusIndonesia dan #CoronaVirusUpdate menjadi tagar yang menguasai trending media sosial ini. Terutama tagar #CoronaVirusUpdate mencatat 107 ribu cuitan per pukul 13.51, Senin 2 Maret 2020.Â
Melalui tagar-tagar itulah, pengguna media sosial saling berbagi informasi dan imbauan untuk waspada atas virus tersebut.
Waspadai sumber informasi
Sepakat bahwa Corona bukan masalah dan tanggung jawab Pemerintah semata, tentunya. Walaupun di sisi lain, apa saja yang sudah dan akan dilakukan oleh Pemerintah pun pantas dicermati, diawasi, dan dikritisi jika memang dibutuhkan.Â
Kita sebagai masyarakat pun, dalam hemat saya, perlu saling berbagi info-info yang dibutuhkan untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak terkena dampak. Namun, perlu digarisbawahi juga, jangan sampai info yang turut kita bagi justru hanya menciptakan ketakutan alih-alih meningkatkan kewaspadaan.
Kenapa saya singgung ini? Lantaran dalam beberapa kasus sebelumnya pun acap menjadi jalan bagi kalangan tertentu untuk menciptakan keresahan yang justru berujung keributan tidak penting. Tak sedikit hoaks beredar, entah karena alasan iseng atau hanya sekadar menangguk keuntungan berupa view di media sosial, atau respons publik yang dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.
Ringkasnya, di tengah gonjang-ganjing seputar Corona, apa yang diperlukan adalah informasi yang tepat dan benar. Jadi, memastikan info dipercaya hanya dari sumber-sumber resmi dan terpercaya, juga tidak latah mengambil sumber info yang masih samar-samar.Â
Sebab, di tengah isu mendunia seperti Corona, apa yang paling dibutuhkan adalah keseriusan semua pihak; Pemerintah sebagai pengelola negara, juga kita sendiri sebagai warga negara. Serius dalam menangani dan mencegah, sekaligus serius berbagi kabar yang tepat dan benar. Bukan menebar ketakutan, melainkan kewaspadaan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H