Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Jangan Merasa Rugi Membeli Buku

15 November 2019   07:50 Diperbarui: 15 November 2019   23:59 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekadar memburu apa yang bisa didapatkan, cenderung melelahkan, ditambah lagi terusik dengan angan, kapan sesuatu bisa didapatkan? 

Memberi, cenderung melegakan, hingga mereka yang mau memberi cenderung lebih ringan dalam melihat berbagai persoalan. Tidak merasakannya sebagai beban, namun lebih melihatnya sebagai tantangan.

Mereka yang gemar membaca buku, saya yakini, kebanyakan akan merasa begitu. Setidaknya, jika boleh "mengukur sepatu dari kaki sendiri" dalam konteks buku dan membaca, hampir tidak ada penikmat membaca merasakan kegiatan ini sebagai beban. 

Mereka hanya akrab dengan perasaan tertantang; kapan gue bisa punya pikiran sehebat ini? kapan gue bisa punya pandangan seluas ini? dlsb.

Itu yang akhirnya bikin pembaca buku semakin haus dan semakin haus. Itu yang bikin mereka tidak ingin berhenti menenggak dan terus menenggak "minuman" yang disajikan lewat gelas-gelas berupa kata, kalimat, hingga paragraf dalam berbagai buku. 

Mereka mabuk di sana! Tentu saja, mabuk dimaksudkan di sini bukanlah kehilangan kemampuan berpikir, melainkan mereka semakin bisa menikmati aktivitas membaca dan berpikir sekaligus. Mabuk begini terkadang memang bikin pusing juga sih, namun hampir dipastikan melegakan setelahnya. 

Sebab, dengan "mabuk buku" tidak ada apa pun yang rusak, melainkan justru banyak hal diperbaiki; sel otak hingga kemampuan menalar dan memahami berbagai persoalan.

Itulah kenapa, bukan cuma saya, namun umumnya penikmat buku cenderung melihat manfaat buku daripada sekadar memusingkan uang yang mesti dikeluarkan untuk membeli buku. 

Sebab, uang itu sendiri terlepas cepat atau lambat, dapat dipastikan akan kembali, dan yang jauh lebih penting adalah kesempatan menjadi manusia yang memiliki pikiran yang jauh lebih baik.

Terlebih bukan rahasia, sebagian besar orang bisa melakukan sesuatu yang lebih baik, karena ia membiasakan diri mengisi pikiran dengan banyak hal yang lebih baik. 

Pikiran baik juga yang menggerakkan banyak orang ke tempat-tempat lebih baik, sebagaimana pikiran buruk mengantarkan pemilik pikiran ke tempat-tempat buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun