Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Saat Itu Listrik Terasa Terlalu Mewah di Kampung Kami

18 Februari 2019   21:04 Diperbarui: 19 Februari 2019   20:54 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran anak-anak di masa lalu saat harus belajar di malam hari - Foto: Borneonews.co.id

Patut dicatat, saat Presiden Jokowi-JK dilantik pada 2014 lalu, rasio elektrifikasi hanya berada di kisaran 84 persen. Lalu naik menjadi 91,16 persen pada 2016, naik 95,3 persen (2017), 98,30 pada akhir 2018, dan tahun ini ada komitmen untuk mencapai 99,99 persen.

Jika menilik antara rencana dan pencapaian dalam hal elektrifikasi, tentu saja apa yang sudah tercapai dapat dikatakan melampaui target. Itu juga diakui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dalam acara diskusi Forum Merdeka Barat. Bahwa kalau merujuk RPJMN atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, sebenarnya cuma ditargetkan bisa mencapai 97,5 persen hingga akhir 2019. Namun target itu sendiri sudah terlampaui sebelum 2018 berakhir, maka itu Pemerintah menaikkan targetnya.

Kenapa rasio elektrifikasi itu sendiri menjadi sangat penting, tak lain karena--seperti juga dijelaskan Jonan--selain kapasitas pembangkit, juga jaringan transmisi dan distribusi. "Pemerataan layanan kelistrikan ini lebih penting daripada membahas pembangkitnya sudah jadi berapa," kata Jonan saat itu.

Bagaimana dengan pedesaan yang sulit terjangkau? Pemerintah pun, lewat Kementerian ESDM per 2016 sudah membagikan lampu tenaga surya hemat energi ke 2.519 desa. Namun pengaruh LTSHE tersebut terhadap rasio elektrifikasi secara nasional cuma sebesar 0,21 persen.

Tidak itu saja, per kuartal ketiga 2018 sudah ada 22.820 unit LTSHE, di samping ada lagi 87.742 unit lagi terdistribusi--berdasarkan data Kementerian ESDM. Langkah ini diambil supaya tidak ada gap terkait layanan listrik, terutama ke daerah-daerah terpencil.

Jadi, jika pada 2017 telah terpasang lampu tersebut di 79.559 rumah (di lima provinsi), pada 2018 lalu ditargetkan menjangkau 175.782 rumah. Begitu juga tahun ini, ditargetkan bisa menyentuh 98.481 rumah, sehingga sekitar 400 ribu rumah di 2 ribu desa lebih dapat terjangkau listrik. 

Ada juga kabar baik bahwa ada iktikad pemerintah untuk menciptakan pemerataan dalam hal listrik. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Sommeng pada Januari lalu pun menegaskan tekad pemerintah. "Tahun 2019 kita punya tugas besar, desa berlistrik harus 100% berlistrik dan rasio elektrifikasi harus 99,9%," katanya saat itu.

Pencapaian dalam hal elektrifikasi ini sendiri memang tidak lepas juga dari kebijakan pemerintah yang di akhir 2018 lalu saja sudah memberikan tambahan untuk infrastruktur tenaga listrik hampir 2 gigawatt. 

Dengan penambahan itu, praktis, kapasitas keseluruhan mencapai 62,6 GW. Tak hanya itu, berdasarkan Data Kementerian ESDM, transmisi sudah bertambah hingga 3.441,84 kilometer sirkuit (kms), di samping juga ada penambahan gardu induk sebesar 16.495 MVA.

Maka itu, untuk tahun ini ada target penambahan pembangkit tenaga listrik hingga 3,9 GW. Jika itu tercapai, tentu saja, kapasitas total kapasitas pembangkit yang terpasang mencapai 66,5 GW, berikut 15.195 kms transmisi, dan 27.631 MVA Gardu Induk.

Ya, elektrifikasi mau tidak mau memang menjadi satu syarat penting untuk menjadi negara maju. Tidak heran jika ada yang menyebutkan bahwa semakin maju sebuah negara, maka semakin tinggi kebutuhan terhadap listrik. Sinyal itu, tentu saja kini semakin kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun