Kebohongan demi kebohongan yang dipaksakan untuk terlihat sebagai kebenaran, memang ibarat menipu orang dengan mengatakan sampah sebagai penguat yang bisa membuat Anda sehat dan kuat. Kecenderungan inilah yang mesti dilawan.Â
Syukur-syukur karena mereka memang belum berkuasa. Sebab jika sebelum berkuasa saja mereka sudah begitu gamblangnya "membuang sampah sembarangan" bagaimana bisa meyakini bahwa kelak mereka takkan melakukan itu jika berkuasa. Tidak ada jaminan.
Tanpa kekuasaan, para pembuang sampah sudah semena-mena terhadap sesuatu yang sangat berharga bagi sebuah bangsa yang juga sesama manusia: akal dan pikiran. Jika sesuatu yang sangat berharga ini terus menerus dilecehkan sambil tertawa-tawa, tanpa ada yang mengadangnya, bukan tidak mungkin juga sambil tertawa-tawa kelak mereka membuat rakyat menangis. Kalau saja mereka berkuasa.
Inilah kenapa juga, saya pribadi memilih semakin kencang menentang kebiasaan mereka membuang "sampah" sembarangan di negeri ini. Sebab saya pribadi tidak ingin negeri seindah ini dibuat serendah sampah oleh mereka tak kenal henti memamerkan perilaku sampah! Sudah!
Saya bukan marah. Hanya ngedumel, karena baru kali ini melihat ada yang ndagel dengan sampah yang paling berbahaya. Sebab sampah yang mereka tebar itu hanya akan menciptakan mental-mental sampah. Sebab dari sinilah terciptanya manusia sampah. Saya salah satu yang tidak menginginkan negeri ini disulap mereka menjadi sampah.
Jadi, Pak Bowo dan Pak Sandi, kalaupun selama ini Anda terbiasa menggunakan jasa pembantu rumah tangga untuk membuang sampah di rumah Anda, ayolah Anda juga bisa belajar dari mereka untuk tidak membuang sampah sembarangan. Makasih!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H