Jika membuka lembaran-lembaran berbagai buku sejarah yang membicarakan Indonesia, bertabur  catatan seputar keperkasaan nenek moyang orang Indonesia di lautan. Mereka mencari penghidupan dari lautan hingga berdagang, selain juga berinteraksi dengan pelaut dari berbagai negara. Dari laut, leluhur orang-orang di Nusantara memperkenalkan diri kepada dunia.
 Inilah yang tampaknya mulai kembali menggeliat. Laut kembali menjadi tempat di mana nama Indonesia tak lagi dipandang sebelah mata.
Dulu hanya digaungkan bahwa Indonesia memiliki lautan yang terbentang luas, kekayaan yang tidak terhitung, namun kerap berisikan banyak catatan bagaimana laut Nusantara dikeruk hingga dirampok oleh tangan-tangan luar.
Kini, ada usaha keras yang mulai diperlihatkan untuk memastikan lautan Indonesia hanya untuk orang Indonesia, entah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga bisa mengekspornya ke berbagai negara. Ekspor, tentu saja agar negara memiliki pemasukan yang bisa digunakan untuk membawa manfaat lebih besar untuk masyarakat.
Ini juga yang terlihat di-highlight dalam sebuah acara yang melibatkan 70 negara dan dihelat di Indonesia. Ya, acara dimaksud tak lain adalah Our Ocean Conference 2018, yang berlangsung di Bali per 29 Oktober-30 Oktober 2018.
Acara ini tak bisa dilihat sekadar sebagai kegiatan pemerintah buat terlihat sibuk. Ada persoalan laut yang memang masih membutuhkan lebih banyak ide, lebih banyak gagasan, agar lautan yang membentang di bawah Merah Putih membawa manfaat lebih besar untuk anak-anak negeri ini.
Setidaknya ini juga terlihat dari pernyataan Presiden Joko Widodo dalam menanggapi acara yang dikabarkan dihadiri juga oleh tujuh kepala negara tersebut. "Our Ocean Conference harus dimanfaatkan untuk kepentingan nasional bangsa Indonesia," kata sosok yang terkenal dengan sapaan Jokowi tersebut.
"Kita harus membangun kepercayaan. Membangun sebuah trust pada dunia internasional untuk membuktikan Indonesia adalah negara besar," kata Jokowi.
Bukan lagi rahasia bahwa Indonesia sendiri adalah sebuah negara maritim yang belakangan ini makin mendapatkan apresiasi dari berbagai negara. Sebut saja sosok Susi Pudjiastuti yang menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, justru kini telah menjadi simbol keperkasaan Indonesia dalam menjaga lautan.Â
Anda pasti ingat, bagaimana kata "tenggelamkan" saja bisa menjadi begitu viral di media sosial, sebagai gambaran bagaimana pengaruh salah satu menteri perempuan di jajaran pemerintahan.
Keperkasaan yang terwakili oleh sosok Menteri Susi  ini juga yang kini menjadi perhatian dunia. Ada berbagai pemberitaan dari berbagai media dunia hingga pengakuan dari berbagai negara, bahwa lautan Indonesia kini telah berada di tangan yang tidak main-main lagi.
Tidak itu saja, melainkan juga ada catatan bahwa saat ini Indonesia mampu membuat dunia lebih melihat kemampuan Indonesia mengelola lautan. Tercatat, dalam empat tahun terakhir saja, perekonomian kelautan yang sempat menjadi tanda tanya lantaran sering defisit, kini menjadi surplus. Dari sisi kenaikan PDB perikanan, jika pada 2014 hanya tercatat Rp 245,48 triliun, per 2017 telah mencatat hingga Rp 349,4 triliun.
Maka itu, keberadaan acara Our Ocean Conference 2018 (OOC 2018) yang mengusung tema "Our Ocean, Our Legacy" bisa menjadi momen mengukuhkan Indonesia sebagai negara yang memang pantas dibanggakan. Selain tentu saja, agar pengaruh Indonesia terhadap dunia luar pun semakin besar, dan negeri ini pun akan semakin diakui sebagai negara besar. Semoga.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI