Without accepting the fact that everything changes, we cannot find perfect composure -- Shunryu Suzuki.
Perubahan. Hanya kesadaran itu, menurut Shunryu Suzuki, yang bisa membantu siapa pun melahirkan sesuatu yang lebih baik. Ya, begitulah kira-kira pesan dari kalimat yang saya kutip di awal. Itu juga yang kemudian saya temukan saat hadir di acara diadakan Danamon, yang bertempat di salah satu kafe di Kemang, Jakarta Selatan.
Agatha Suci, salah satu pegiat media sosial, penyanyi yang juga menjadi influencer, yang merepresentasikan kecenderungan generasi millenial turut datang ke sana. Sosok yang memiliki 320 ribu followers di Instagram ini berbicara banyak hal seputar dinamika dialaminya dalam bermedia sosial, dan bagaimana menjadikan media tersebut untuk berbagi.
Kehadiran Agatha yang terkenal sebagai selebgram ini juga selaras dengan acara itu sendiri. Ya, selain peluncuran corporate website Danamon, juga adanya persona Instagram baru agar interaksi digital lebih cepat dan mudah bagi nasabah.
"Hampir tak ada generasi hari ini yang tak berinteraksi dengan menggunakan media sosial. Termasuk saya tentunya, karena bagi saya media sosial tidak sekadar untuk bersenang-senang, tapi juga menjadi wadah untuk berkreasi," Agatha bercerita alasan kenapa perkembangan digital membuat dia pun tak ingin tertinggal.
Namun Agatha juga menggarisbawahi kalaupun ada banyak dinamika yang ada di dunia media sosial, baginya yang terpenting adalah menjadikannya untuk menuangkan ide, menampilkan kreativitas, dan kemauan untuk berbagi hal-hal positif. "Walaupun terkadang ada respons buruk saat kita bertujuan baik, itu memang sudah biasa juga saya alami. Namun saya mengingatkan diri sendiri, bahwa dunia digital ini ada dan berkembang, dapat dimanfaatkan untuk hal-hal baik, untuk diri sendiri dan juga orang-orang."
Agatha Suci berpendapat jika merebaknya penggunaan berbagai hal beraroma digital, memang menjadi jembatan untuk berkreasi, dan ini semestinya harus dimaksimalkan. Dia meyakini, sepanjang media sosial, misalnya, digunakan untuk hal-hal baik, maka berbagai kemungkinan baik lainnya bukan tak mungkin didapatkan pengguna media sosial.
"Itu juga kenapa, bahkan saat orang berkomentar buruk di akun saya, saya usahakan untuk tetap dapat membalas dengan sebaik-baiknya," kata Agatha, menitipkan pesan bahwa membaiknya perkembangan digital sudah seharusnya membantu siapa pun mendapatkan inspirasi baik.
Kehadiran Agatha di acara tersebut sekaligus mengokohkan, bahwa ada kecenderungan dan eksistensi yang tak dapat diremehkan; yakni kalangan muda. Ini juga yang kemudian memang menjadi perbincangan sepanjang acara bertempat di kawasan yang memang terkenal sebagai destinasi kalangan muda di Jakarta, Kemang.
Apa yang paling menarik perhatian saya dari kunjungan di acara salah satu perusahaan perbankan nasional itu adalah tiga kata kunci mereka gunakan: digital, perubahan, dan masa depan. Terlebih, acara ber-hashtag #ConnectingFuture ini sendiri mengusung tajuk Danamon Digital Journey 18 - Connecting Future.