Dari kasus tersebut, apa yang menimpa Sado terbilang lebih kuat pengaruhnya, terutama untuk perusahaan-perusahaan media. Bahkan pihak NHK, seperti dilaporkan TheGuardian.com,mengakui jika selama ini dari pihak mereka pun ada kekeliruan dalam kebijakan jam kerja sehingga berdampak serius sampai berujung korban seperti terjadi atas Sado.
Masahiko Yamauchi, seorang staf senior di bagian pemberitaan NHK pun mengakui itu. "Kematian Sado merefleksikan adanya masalah pada kami secara organisasi, termasuk sistem kerja," kata dia.
Di sisi lain, orang tua Sado sendiri, meski telah empat tahun berterus terang belum dapat menerima kenyataan tersebut. "Bahkan hingga hari ini, empat tahun sudah berjalan, kami belum bisa menerima kenyataan atas kematian putri kami," kata mereka. "Kami berharap kesedihan kami alami tak berakhir sia-sia (tapi bisa membawa perubahan lebih baik pada budaya kerja)."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H